Bagaimana agar hidangan menu lebaran yang kemarin dihidangkan di atas meja makan dan menggairahkan, hari ini bisa tetap penuh dengan "kehangatan"?
Berikut, melalui artikel ini akan saya "bongkar" bagaimana rahasia istri saya -- Sitti Rabiah, kebetulan Kompasianer juga -- agar masakan lebarannya tetap hangat.
Apakah semuanya dihangatkan lagi? Dipanasin lagi biar ketika disantap, semuanya kembali hangat? hehehe.... Sabar! Saya mau cerita dulu.
Kebiasaan istri saya yang lain kalau lagi libur dan ada di rumah, yakni berkutat di dapur. Ngapain aja? Boleh "dikepoin" di tulisan saya di Kompasiana sebelumnya: Tradisi Keluargaku Membuat Kue Lebaran
Sekali waktu saya jemput istri ke sekolah tempat dia mengajar. Istri saya guru sekaligus kepala sekolah.
Hari itu saat saya tiba di sekolah, sudah usai jam pelajaran, eh dia tidak ada di ruangan kepala sekolah.
Padahal anak sekolah sudah bubaran. Ruang kelas sudah kosong, tinggal ibu guru yang sibuk membuat PR untuk muridnya.
Saya lalu tanya ke tim guru, Ibu Kepala Sekolahnya ke mana?
Seperti di komando, ibu guru tadi serentak menjawab, "Ada di dapur sekolah, Pak!".
Luar biasa, dan sudah biasa di luar. Di luar kelas, maksudnya, di dapur