Bagaimana kiat supaya anak bisa belajar berpuasa? Juga gizi anak yang berpuasa dapat terpenuhi. Apa menunya? Bagaimana cara menyajikannya?
Topik Pilihan dari Kompasiana ini, sempat membingungkan saya dan isteri yang saat ini tidak lagi memiliki anak kecil atau balita di rumah. Sudah dewasa semua dan berkeluarga.
Eh tapi mereka kan sudah punya anak juga? Namanya cucu bagi kakek dan neneknya. Oh iya, saya menarik napas lega. Langsung ingat dengan kesibukan isteri yang punya banyak anak didik usia dini di sekolahnya.
Iya, kebetulan lagi beliau, isteri saya, yang selama ini sudah berstatus nenek ini, sehari-hari kesibukannya adalah tenaga pendidik.
Tepatnya tenaga guru sekaligus kepala sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), atau populer disebut Kelompok Bermain (KB). Kerennya Play Grup (PG).
Melalui tulisan berikut ini, saya mencoba menyederhanakan bagaimana "Trik Guru TK Menyiapkan Gizi Anak Dalam Melatih Mereka Berpuasa".
Sumber literaturnya tidak jauh-jauh amat. Yakni ibu Sitti Rabiah, S.Pd, PSi, M.Pd. Beliau tidak lain adalah isteri saya sendiri sebagai nenek dari dua cucu dan sekaligus kepala sekolah dan guru anak usia dini.
Alhamdulillah beliau background keilmuannya cukup memadai. Sarjana ilmu gizi, sarjana pendidikan anak usia dini, dan kini sudah menyelesaikan kuliah magister bidang administrasi pendidikan.
Semoga dapat diikuti semua orang, terutama bagi orangtua yang punya anak kecil, orangtua yang sudah tidak punya anak kecil tetapi berpengalaman, mahasiswa Ilmu Kesehatan, atau dari anak-anak sendiri.
Begitu kan para Admin Kompasiana? hehe...