Lihat ke Halaman Asli

Nur Terbit

Pers, Lawyer, Author, Blogger

Lirik "Potong Bebek Angsa" Diplintir, Indonesia Krisis Lagu Anak

Diperbarui: 16 Agustus 2021   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya dan istri dalam suatu seminar lagu anak Muslim di MUI Pusat (foto dok Nur Terbit)

"Abang Tukang Bakso" ciptaan Mamo, salah satu lagu anak Indonesia. Dinyanyikan (cover) oleh cucu saya Senandung Aqila Akbar.

"Potong bebek jomblo/ Jomblo setiap hari/ Nyesek sampai ke hati/ Serong (selingkuh) ke kiri/ Serong ke kanan/ Lalalalalalalalalaaaa...".

Jangan kaget membaca lirik lagu di atas. Itu bukan hoax tapi fakta sebenarnya di lapangan. Bayangkan, lirik lagu "Potong Bebek Jomblo" di atas sudah dipelintir dari lirik  aslinya "Potong Bebek Angsa". Seperti di bawah ini:

"Potong bebek angsa/ Angsa di kuali/ Nona minta dansa/ Dansa empat kali/Sorong ke kiri/ Sorong ke kanan/ Lalalalalalalalalaaaa...".

Nah, bandingkan dengan judul lagu dan liriknya yang sudah "dipermak" habis oleh musisi zaman sekarang. Serius. Saya sering dengar diputar di radio swasta, dinyanyikan penyanyi yang lagi naik daun, Cita Citata, menjadi "Potong Bebek Jomblo".

Itu hanya contoh kecil, masih banyak lagi lagu dewasa lainnya yang awalnya lagu anak, atau sebaliknya. Lagu dewasa dinyanyikan anak-anak. Selain liriknya tidak mendidik, juga jarang kita temui lagi lagu anak yang bernuansa religi. Paling tidak, lagu anak Muslim yang islami.

Benarlah kalau banyak orang mengatakan bahwa Indonesia saat ini mengalami krisis lagu anak. Lalu kemana musisi dan pencipta lagu kita? Apa karena kalau memilih bikin lagu anak gak laku? 

Sejumlah pertanyaan itu mengusik saya selama ini, terutama karena saya selaku orangtua dari dua anak dan dua cucu sekaligus pengelola lembaga pendidikan anak usia dini. Istri saya juga guru TK. Terus terang miris saya. 

Apalagi jika mendengar kebanyakan anak-anak, malah lebih senang menyanyikan lagu orang dewasa. Lagu cinta atau lagu patah hati, bahkan lagu berkisah tentang penghianatan cinta, perselingkuhan. Anehnya anak-anak hapal betul liriknya.

Tidak heran, jika Kiai Haji Cholil dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, merasa ikut prihatin melihat kondisi dan perkembangan lagu anak tersebut.

"Bayangkan, ada lagu anak yang mengajari kita pikun, memperkenalkan perselingkuhan kepada anak sejak kecil. Ada lagu di daerah yang mengumbar soal cinta dan nafsu, cinta dan nikah beda agama," kata Kiai Cholil serius.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline