[caption id="attachment_334742" align="aligncenter" width="600" caption="Penandatangan MoU antara pihak Bank Sinarmas dengan Nurbaya Initiative (foto: Rahab Ganendra) "][/caption]
Bank Sinarmas bersama Nurbaya Initiative, melakukan terobosan dalam pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pasar Tanah Abang dan Thamrin City, Jakarta Pusat. Diharapkan dengan bantuan modal tersebut, akan mampu memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha mereka.
Adapun pembiayaan yang diberikan adalah modal kerja kepada seluruh pelaku UMKM yang sudah menjadi nasabah atau anggota, atau yang akan menjadi anggota dengan jumlah maksimal pembiayaan sebesar Rp300 juta per nasabah. Rencananya hingga akhir Desember 2015, Bank Sinarmas akan menyalurkan pembiayaan UMKM sebesar Rp400 miliar dengan suku bunga yang kompetitif dan bersaing di pasar.
Penandatanganan perjanjian kerjasama, sudah dilakukan antara Bank Sinarmas dengan PT Nurbaya Artha Prama (Nurbaya Initiative), berlangsung di Pusat Perbelanjaan Thamrin City Jakarta Pusat, Jumat (7/11-2014) lalu.
Dalam bincang-bincang dengan penulis usai penandanganan MoU, Direktur Utama Bank, Sinarmas Freeyan Liwang mengatakan, bahwa 99% pelaku ekonomi di Indonesia saat ini adalah mayoritas pelaku usaha UMKM. Merekalah yang dapat menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi.
“Bank Sinarmas melalui Nurbaya Initiative membantu calon debitur, untuk memfasilitasi dan memonitoring kegiatan usaha dari para UMKM yang telah mendapatkan modal. Selain menggelar usaha di pasar, mereka juga dapat memanfaatkan internet melalui fasilitas online,” kata Freeyan.
Ada prinsip yang dianut oleh pihak Bank Sinarmas dalam memfasilitasi modal kepada para usaha ini, yaitu prinsip kehati-hatian. Mengapa prinsip ini selalu didengungkan oleh pihak Bank Sinarmas, karena jumlah modal yang diberikan oleh pihak bank tidak sedikit jumlahnya yaitu maksimal Rp300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah) per nasabah atau per anggota. Jumlah ini cukup lumayan besar.
Selama ini Bank Sinarmas konsisten mengembangkan pangsa pasar di tengah tantangan pasar yang penuh dengan ketidakpastian. Usaha dan inisiatif sangat diperlukan guna memenuhi segala kebutuhan nasabah dan masyarakat Indonesia. Karena itu, kegiatan usaha yang semula hanya pada pasar pembiayaan consumer dan komersial.
Berdiri sejak tanggal 18 Agustus 1989, Bank Sinarmas hingga saat ini telah memiliki 382 jaringan kantor yang tersebar di 156 kota di Indonesia. Bank Sinarmas bertekad untuk terus memperluas jaringan kantor untuk lebih mendekatkan diri dengan nasabah.
Pasar Online
Sementara itu, Andy Sjarif sebagai pendiri Nurbaya Initiative mengatakan, bahwa tujuan kerjasama ini bukan hanya membantu mendapatkan modal. Tapi juga membantu para UMKM untuk punya akses di pasar digital yaitu pasar online.
“Nurbaya Initiative ini ingin memberikan solusi lengkap dengan transaksi online. Hal ini dicapai dengan cara membangun ekosistem online dari pada UMKM dan pelaku teknologi. Ini dimaksud untuk menyediakan kemampuan e-commerce yang lebih luas dari hanya sekedar berjualan dan beriklan secara online,” kata Andy.
Adapun PT Nurbaya Artha Pratama sebagai mitra Bank Sinarmas, berdiri sejak tahun 2010 dengan nama PT SITTI sebagai induk usaha Nurbaya Initiative. Perusahaan ini diklaim sebagai yang pertama menciptakan platform iklan kontekstual dalam bahasa Indonesia. PT SITTI kemudian membentuk anak perusahaan bernama PT Nurbaya Artha Pramat (Nurbaya Initiative) yang dipimpin oleh Tofani Sadikin sebagai CEO yang memberikan solusi lengkap transaksi online.
“Hal ini dicapai dengan cara membangun ekosistem online dari para UMKM dan pelaku teknologi untuk menyediakan kemampuan e-commerce yang lebih luas dari sekedar berjualan dan beriklan secara online,” kata Tofani Sadikin (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H