Lihat ke Halaman Asli

Nur Terbit

Pers, Lawyer, Author, Blogger

Coto Makassar, Berapa Mangko, Berapa Katupa?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

140931036052480910

[caption id="attachment_321460" align="alignright" width="300" caption="Foto : Nur Terbit -- Pantai Losari Makassar"][/caption]

[caption id="attachment_339997" align="alignright" width="300" caption="Foto : Nur Terbit -- Becak khas kota Makassar"]

1417932483761465529

[/caption]

Makan Coto Makassar -- kuliner khas -- di negeri asalnya Kota Makassar, Sulawesi Selatan, punya bahasa, sandi (kode) tersendiri antara penjual dengan pembelinya atau konsumennya. Misalnya si Daeng bertanya:

+ Coto berapa, ketupat berapa?

-  3 : 8 Daeng..

Itu artinya, Anda sudah menghabiskan tiga mangkuk coto + 8 ketupat. Sebenarnya ini porsi standar, tradisi yang lazim sih untuk ukuran atau kondisi belum lapar banget. Jika dalam kondisi sudah lapar buanget, ya bisa skore-nya lebih tinggi lagi.

Beda lagi waktu masih status pelajar atau mahasiswa. Bahasa, kode atau sandinya pun lain.

+ Coto berapa, ketupat berapa?

-  0 : 2 Daeng.. (kosong dua)

Apa itu 0 : 2 ? Itu artinya kosong cotonya alias kuahnya doang ditambah 2 ketupat. Kenapa cuma kuahnya saja, ya namanya kantong mahasiswa atau pelajar, kan terbatas hahaha....

Selamat menikmati makan siang !!!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline