Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Sandiaga

Diperbarui: 15 Agustus 2018   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(tribunnews.com)

Sandiaga Salahuddin Uno, cerdas, tajir, tampan, dan santun. Namanya moncer. Politik, melapangkannya jalan baru, pilihan terjal dibanding dunia bisnis yang selama ini digeluti. Ujungnya bisa manis atau pahit, sakit atau senang.

Tapi sekecil apapun peluang, Sandiaga adalah tipe orang yang berkawan dengan krisis, tahan banting, dan petarung. Dari kondisi carut marut ekonomi, bisa maksimalkan peluang, membangun jaringan bisnis, hingga jadi pesohor.

Politik bagi Sandiaga adalah hal baru, dunia yang belum lama digeluti, namun insting, keberuntungan, dan strateginya, berbuah manis.

Saat ini, menatap pilpres. Bertaruh, meletakkan jabatan wakil gubernur Jakarta untuk jabatan mentereng "Wakil Presiden".

Banyak yang nyinyir, tapi tidak sedikit yang puji. Langkahnya dianggap kurang tepat, minim prestasi, karbitan, dan sederet kata kata kurang pantas.

*****

Sandiaga tentu paham dinamika politik Indonesia, beserta kerumitannya. Di saat sistem kelembagaan negara belum maju dan modern, alat-alat kuasa itu gampang diarahkan moncongnya, untuk memukul. Karir dikubur, bisnis digembosi.

Setiap Era kekuasaan, banyak contoh, politisi oposan, naas, dan kandas seketika, berkibar diawal, terhempas diakhir.

******

Apa yang perlu dipelajari dari seorang Sandiaga?

Sebelum membahas Sandiaga, perlu diulas terlebih dahulu, cara-cara politisi menguasai pentas, membangun jejaring, dan menambah pundi-pundi kekayaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline