Lihat ke Halaman Asli

Penciptaan Manusia Ilmiah Solusi Alami Dalam Hidup Bernegara dengan Cara Ilahiah

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia adalah makhluk dengan rahasia terbesar yang diciptakan Allah dimuka bumi ini. Karena manusia punya dua unsur yang dilihat secara kasat mata sangat bertentangan, tetapi dalam kacamata ilmu sangat berhubungan.

1.Jasmani

Manusia sebagai makhluk biologis diciptakan oleh Allah sebaik-baik penciptaan. Manusia memiliki banyak perangkat keras yang terpasang diseluruh tubuhnya dengan nama dan fungsi serta efek yang sangat beragam.

2.Ruhani

Dan manusia juga sebagai makhluk dengan perangkat lunak paling lengkap dan inilah yang membedakannya dengan makhluk manapun dimuka bumi ini.

Dalam tulisan ini penulis ingin membahas hubungan manusia dengan kemajuan dan kemunduran pemikiran manusia dari sudut pembentukkan manusia oleh Negara tempat manusia itu hidup. Karena dalam pandangan penulis maju atau mundurnya peradaban manusia dalam sebuah Negara tergantung dari pembentukkan Negara itu terhadap psiko ilmiah manusia yang ada didalamnya.

1.Din Al-Islam Sebagai Teori Penciptaan Psiko Ilmiah

Obyek yang dikaji dalam pembahasan Din Al-Islam (DI) ini bersifat abstrak, ia merupakan suatu alam yang dipersiapkan untuk menuju sebuah nilai. Manusia sebagai obyek yang akan diproses DI adalah merupakan organisasi nilai-nilai yang disusun secara terorganisir dari nilai-nilai yang diperolehnya dalam pengalaman hidupnya. Nilai-nilai yang membentuk kesadaran itu akan tergambar dalam setiap hubungan antara manusia dengan alam, antara lain;

a.Nilai kesadaran dalam menghadapi alam fisik,

b.Nilai kesadaran pribadi,

c.Nilai kesadaran berumah tangga,

d.Nilai kesadaran bermasyarakat,

e.Nilai kesadaran kesadaran berekonomi,

f.Nilai kesadaran berpolitik, dan lain sebagainya.

Nilai-nilai yang dimiliki manusia yang sangat beragam itu merupakan struktur-struktur yang bertingkat. Keseluruhan struktur-struktur itu berinduk pada satu struktur sentral yang menjadi pengendali atas seluruh struktur nilai-nilai itu. Kekuatan yang mengorganisir nilai-nilai itu sebenarnya nilai juga, tetapi nilai inilah mempunyai daya yang terkuat. Daya itulah yang mengatur seluruh nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia. Daya atau nilai inilah yang disebut dengan Din Al-Islam. Dalam tataran bahasa masih banyak yang tak suka dengan bahasa ini, tetapi sebenarnya adalah manusia yang yang terikat dengan nilai inilah yang akan mewarnai bumi ini dengan system nilai yang universal dan apabila semua orang memahami nilai ini maka semua akan setuju dan membawa nilai ini kepada kebaikan yang mengglobal. Bahkan sesungguhnya nilai ini umum dipakai dalam masa kini sebagai nilai bernegara di Negara-negara modern. Walau banyak diantara mereka tak menyadari dengan nilai yang diterapkan adalah Din Al-Islam dengan bahasa mereka. Pemahaman yang sangat sederhana dari nilai ini adalah Husnul Khuluq, dalam kalimat yang lain berarti kebaikan etika, moral atau tatakrama. Disaat manusia mempunyai takaran nilai kebaikan, maka disitulah Din Al-Islam sebenarnya ada dalam dirinya, sadar atau tidak sadar telah memakainya.

2.Din Al-Islam Sebagai System Nilai

Din Al-Islam adalah satu sistem nilai yang merupakan kekuatan untuk menciptakan manusia sebagai makhluk ilmiah. Sistem itu terdiri dari seperangkat nilai-nilai yang dijadikan sebagai landasan penciptaan.

Secara umum ada dua tekhnik penciptaan manusia sebagai makhluk psiko ilmiah dengan system nilai ini yaitu, menempatkan manusia diatas enam prinsip keilmuan yang kita kenal dengan Arkan Al-Iman. Inilah prinsip kerja yang pertama dalam penciptaan manusia menjadi makhluk psiko ilmiah. Iman juga memuat prinsip yang dijadikan sebagai tujuan penciptaan, karena iman merupakan landasan bagi penciptaan itu.

Perangkat kedua yang dijadikan prinsip penciptaan dan juga berfungsi sebagai perangkat pembangun adalah yang kita kenal dengan kalimat Arkan Al-Islam yang terdiri dari lima prinsip tekhnik pembinaan. Karena manusia adalah makhluk ruhani yang dibangun dari komponen-komponen prinsip ilmu dari tekhnik yang pertama tadi.

Maka disinilah fungsi orang yang benar-benar memahami dua prinsip tadi untuk memberikan pemahaman menyeluruh bagaimana sesungguhnya aplikasi dua prinsip tadi bisa bekerja sebagai penciptaan manusia sebagai makhluk psiko ilmiah yang akan mewarnai bumi ini dengan kalimat Tuhan dengan sebenar-benarnya penafsiran. Kemudian kemajuan peradaban yang dicita-citakan akan mencapai wujud yang tak abstrak lagi. Insya Allah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline