Ruatan Lembur, sebuah perayaan penuh syukur atas hari jadi Kota Tasikmalaya, digelar dengan semarak oleh komunitas Cermin. Di antara keramaian, penampilan seni lais memancarkan pesona yang memikat hati para hadirin.
Padepokan Jati Diri Nurcahya Putra Galunggung, nama yang menggema penuh wibawa, adalah rumah bagi seni lais ini.
Anak-anak muda dari padepokan tersebut dengan penuh semangat mempersembahkan seni gerak silat yang memesona. Dalam pasangan-pasangan yang serasi, mereka menampilkan atraksi pertarungan silat yang memukau.
Di sudut lain, beberapa sesepuh dari Padepokan tengah khusyuk melaksanakan ritual sebagai pengantar menuju penampilan puncak kesenian lais.
Salah satu anggota lais menunjukkan keahlian luar biasa dalam ketangkasan yang kebal terhadap senjata tajam, sebuah pemandangan yang memukau dan menegangkan.
Sementara itu, beberapa anggota tim lainnya tengah sibuk mengukur bambu untuk pertunjukan puncak.
Dengan hati-hati, tali diikatkan pada salah satu ujung bambu, sementara ujung lainnya dipegang oleh penampil yang penuh konsentrasi.
Dengan langkah mantap, penampil menaiki bambu, membawa ujung tali yang satu lagi untuk diikatkan pada bambu yang satunya.
Dalam suasana yang mendebarkan, penampil mempertunjukkan atraksi ekstremnya, bergelantungan di atas seutas tali yang diikatkan pada dua batang bambu. Keberanian dan keahlian mereka mengundang decak kagum dari penonton yang terpesona.
Sebagai penutup acara yang penuh makna ini, dilakukanlah pemotongan nasi tumpeng, menandai puncak dari Ruatan Lembur. Setiap momen, setiap gerak, dan setiap ritual menggambarkan harmoni yang indah, menjadikan perayaan ini begitu istimewa dan penuh kesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H