Lihat ke Halaman Asli

Puasa Ramadhan Menuju Kemenangan Umat Islam

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering



الحمد لله رب العالمين والعاقبة للمتقين، وصلى الله وسلم وبارك على عبده ورسوله وخيرته من خلقه وأمينه على وحيه، سيدنا وإمامنا ونبينا محمد بن عبد الله، وعلى آله وأصحابه ومن سلك سبيله، واهتدى بهداه إلى يوم القيامة، أما بعد
:ِِ
AllahIberfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

" Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ".(QS. Al-Baqarah:183 ).

Rasulullah e bersabda :
من صام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
" Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka diampuni dosanya yang telah lalu ".( Muttafaqun'alaihi).

Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib yang dibebankan kepada umat Islam. Dan karena puasa Ramadhan adalah rukun Islam yang ke 4 (empat ) yang mana agama Islam dibangun di atasnya, jika salah satu rukun tidak ada maka agama Islam tidak bisa tegak.
Namun, jika kita memperhatikan hikmah dibalik kewajiban puasa Ramadhan ini, terdapat kasih sayang Allah yang sangat agung kepada umat Islam. Yaitu bahwa Allah akan menjadikan umat Islam menjadi pemenang, dan jaya di muka bumi. Umat Islam hendak Allah jadikan umat yang ditolong dan dimenangkan dari umat-umat yang lainnya. Demikian itu, karena ibadah yang paling Allah cintai dari semua jenis ibadah dan cabang-cabangnya adalah ibadah wajib. Dan orang-orang yang Allah paling cintai adalah orang-orang yang menunaikan ibadah wajib. Dan Allah akan menolong orang-orang yang dicintai-Nya, dan dimenangkan dari musuh-musuhnya.
Kesimpulan di atas dapat kita fahami dari hadits Qudsi dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah e bersabda :
مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِـيْ لَأُعِيْذَنَّهُ
" Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya". ( HR. bukhari ).

Jadi, Allah mencintai umat Islam karena menjalankan perintah yang diwajibkan oleh Allah yaitu puasa Ramadhan, kemudian Allah akan menjadikan umat Islam wali-wali Allah, yang akan ditolong-Nya dari musuh-musuhnya.


Oleh karena itu, salah satu hal yang harus di hayati oleh seorang muslim ketika berpuasa bahwa ia akan menjadi wali Allah, yang dicintai-Nya dan dimenangkan-Nya.
Wallahu'alam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline