Tips Kinclong Motivasi Menulis: Eksis di Komunitas Lokal

[caption id="attachment_129103" align="alignleft" width="644" caption="Tak jadi komentator nasional, mengulas kompetisi lokal pun oke, dengan segmen pembaca fanatis dan antusias yang memiliki kedekatan dengan materi berita.  (PS BIMA/Dok. Dadan Wahyudin)"][/caption] Selain menulis di media publik profesional seperti: suratkabar atau media online seperti Kompasiana, saya memiliki hobi  menulis di komunitas lokal.  Bagi saya,  ini merupakan satu tips memelihara hobi menulis sehingga tak pernah putus dan saya amat menikmatinya. Tema diangkat sekitar peristiwa atau kejadian lucu dan membekas yang dialami bersama dengan orang-orang yang pernah satu "sejarah" di masa lalu dan sekarang.  Dijamin tulisan ini mampu menggugah dan direspon positif oleh kawan-kawan.  Tak menjadi komentator nasional, mengulas habis kompetisi lokal yang saya terlibat di dalamnya,  mampu diapresiasi begitu tinggi kawan-kawan, membuat saya penuh semangat.  Apalagi kejadian dan "bintang-bintang lapangan" saya angkat memiliki kedekatan emosi sehingga menjadi daya tarik tersendiri.   Inipula memberi kekuatan, sehingga ide-ide  bahan menulis terus mengalir  dan dilakukan dengan senang hati. Sejak kecil saya menulis untuk rekan sebaya semasa di SD/SMP. Mesin tik usang kugunakan untuk membuat berita seputar kawan-kawan.  Di samping itu diselingi opini pribadi tentang sesuatu harus dilakukan oleh kita.  Di kelas pun, saya sering mengangkat seputar berita kelas, profil siswa, kiat-kiat belajar atau tulisan sisi lain unik dan menarik seputar kelas dan kawan-kawan. Kreativitas ini membuat saya dipercaya untuk mengelola Majalah Dinding di Sekolah, terlibat penerbitan Buletin Sekolah dan Kampus. Saya pun aktif mengelola Buletin RT dan Buletin Koperasi Warga, "KMM" sebagai naluri mewadahi kegiatan menulis saya. Isinya selain berita Ke-RT-an tentang program yang telah dan akan dilaksanakan, diisi pula Opini sederhana, seperti: Seni Harmoni Bertetangga, Mewujudkan Koperasi Warga, Memberdayakan Mushola RT, Tips Keamanan Saat Mudik,  dan lain-lain.   Media terbit dua minggu sekali selalu ditunggu antusias oleh para warga. Untuk biaya, demi menyalurkan hobi, di samping dana alakadarnya, tak segan saya membiayai sendiri, minimal untuk penggandaan.  Saya tak risau berapa waktu digunakan untuk urusan ketik mengetik menyusun naskah, mulai mengetik, menyunting hingga menggandakan.  Semua ini terasa ringan, karena menulis telah menjadi hobi.  Ada suatu kebanggaan yang memberi kepuasan batin, tatkala tulisan kita diapresiasi oleh pembaca. Kini kehadiran jejaring facebook (fb) dengan fitur GRUP bukan sekadar melontarkan cas cis cus keluh kesah curhat tapi digunakan  sebagai sarana berbagi informasi, terutama digunakan untuk kegiatan menulis.   Grup fb terdiri kawan-kawan satu ikatan emosional, membuat kita lebih mudah menggali ide-ide bakal direspon positif, perihal peristiwa pernah dialami, maupun rencana-rencana yang digagas. Diskusi pun dijamin bakal mengalir, baik apresiasi, melengkapi informasi, kritik, atau solusi-solusi terhadap permasalahan yang diangkat. Ada GRUP FB yang saya miliki dan digunakan untuk menulis di Komunitas Lokal menggunakan Notes atau cukup ide panjang di wall Grup.  Beberapa grup untuk berbagi ide, seperti: GRUP Alumnus SD, Alumni SMP, Alumni SMA, Alumni S1, Grup S2, Grup RT, Grup Profesi, Grup Keluarga, Grup Komunitas Sepakbola,  Grup Koperasi, Grup Kawan se-Kampung, Grup Menwa, Grup saat KKN, dan lain-lain. Di grup ini saya aktif menuangkan ide-ide lokal, setidaknya menghibur dan membangkitkan kenangan masa lampau. Cespleng, Tips ini mampu memelihara tradisi menulis sepanjang masa, sehingga tak lekang oleh waktu dan tak pudar oleh masa. ***