Lihat ke Halaman Asli

Dadan Miftahuddin

Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah Jalancagak Subang

Membangun Fondasi Pendidikan Unggul di Sekolah Dasar di Era Disrupsi

Diperbarui: 10 Januari 2024   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era Disrupsi mengacu pada masa perubahan yang mendalam dan cepat dalam berbagai aspek kehidupan manusia, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, perekonomian, dan masyarakat. Disrupsi sering kali mengacu pada dampak signifikan yang disebabkan oleh inovasi atau perubahan yang mengganggu atau mengubah cara kerja tradisional di suatu industri atau sektor.

Ketika kita membicarakan pendidikan di era disrupsi, kita harus menyadari bahwa perubahan cepat dan mendalam tengah membentuk cara kita memandang pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Bagaimana kita mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi dunia yang terus berubah? Inilah beberapa konsep pembelajaran di jenjang SD yang sederhana namun inovatif, belum banyak tersedia di internet, dan dapat membantu membentuk fondasi pendidikan yang unggul.

1. Pembelajaran Berbasis Keterampilan

Penting untuk mempersiapkan siswa SD dengan keterampilan yang relevan di era disrupsi. Selain mata pelajaran akademis, pembelajaran keterampilan seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kolaborasi dapat ditanamkan melalui proyek-proyek sederhana sehari-hari. Ini membantu anak-anak mengembangkan kemampuan adaptasi yang diperlukan di dunia yang terus berubah.

2. Penggunaan Media Pembelajaran Sederhana:

Memanfaatkan teknologi tidak selalu berarti perangkat canggih. Pemanfaatan media sederhana seperti audiovisual, presentasi, atau gambar-gambar interaktif dapat meningkatkan daya tarik pembelajaran. Dengan pendekatan ini, guru dapat membuat materi lebih mudah dipahami dan menarik bagi siswa.

3. Pembelajaran Berbasis Proyek Lokal:

Menggandeng komunitas lokal dalam proses pembelajaran dapat menciptakan pengalaman yang berharga. Proyek-proyek seperti membuat mini taman sekolah, mengumpulkan data lingkungan, atau bekerja sama dengan pelaku usaha lokal membantu siswa merasakan dampak positif pembelajaran dalam kehidupan nyata.

4. Mentorship dari Orang Dewasa:

Selain interaksi dengan guru, menghadirkan mentor dari berbagai profesi dapat membuka wawasan siswa terhadap dunia pekerjaan. Mengadakan sesi "Hari Profesi" atau kegiatan serupa dapat memberikan gambaran nyata tentang berbagai profesi yang ada di luar sana.

5. Kegiatan Ekstrakurikuler Berorientasi Keterampilan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline