Jejak Hippie Trail merupakan sebuah petualangan orang barat untuk mencari spritualitas, ganja dan wanita.
TRAVEL---Banyak yang berpendapat bahwa jalur backpacker dan pemandu wisata modern berakar pada jalur 'Hippie Trail' yang dilakukan oleh sekelompok orang Eropa pada abad ke-18 dan ke-19 untuk mencari sebuah pengalaman dan kesenangan di dunia timur.
Akar 'Hippie Trail' mungkin terletak pada ekspedisi darat pada pertengahan 1950-an, ketika sekelompok orang kaya atau mahasiswa melakukan perjalanan ke timur dari Inggris untuk mendaki gunung atau melakukan studi dan survei ilmiah---sering kali ditulis dan menerbitkan perjalanannya.
Mereka semua memiliki rasa petualangan, tetapi tidak semuanya dapat digambarkan kaum Hippies, banyak yang hanya ingin menjelajahi rute darat ke timur---yang terinspirasi dan pertama kali dirintis oleh Marco Polo.
Mereka punya banyak alasan untuk pergi: beberapa mencari pencerahan spiritual, beberapa melarikan diri dari gaya hidup konvensional yang kaku, beberapa melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan, dan beberapa hanya ingin melihat dunia---bahkan menurut Lonely Planet, beberapa kaum Hippies mencari kesenangan semu seperti wanita dan ganja.
"Fokus lainnya termasuk mencari pengalaman lokal, serta spiritualisme timur, cinta gratis (wanita) dan ganja."
Menurut situs richardgregory.org.uk, diakhir tahun 1960-an kelompok besar disatukan untuk kepentingan bersama. Orang-orang muda dengan rambut panjang yang memberi nama jejak hippie yang mendefinisikan jejak hippie itu adalah mengarah ke pusat penghasil ganja utama di dunia.
Negara Afghanistan, Chitral, Kashmir, Nepal disebut akrab dengan para perokok ganja dari 60-an-70an.
"Sebagian besar dari mereka tidak tahu banyak tentang lokasi tempat ramuannya yang mereka budidayakan," tulisnya.
"Selama sepuluh tahun ke depan atau lebih mereka berangkat dalam jumlah ribuan untuk mencarinya."