PPDB sebagai Penerimaan Peserta didik Baru merupakan event tahunan yang dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan formal maupun nonformal mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi menjelang masuknya tahun ajaran baru.
Penerimaan PPDB tersebut khususnya untuk jenjang SMP dan SMA sesuai kebijakan pemerintah dibuka melalui jalur afirmasi, zonasi hingga prestasi yang masing-masing memiliki persyaratan tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh calon peserta didik baru.
Ada isu yang berkembang terkait dengan ppdb melalui jalur-jalur tersebut. Katanya, ada yang mencoba "merekayasa" sejumlah data calon peserta didik agar dapat diterima pendaftarannya di sekolah yang dituju melalui jalur yang ditempuhnya.
Terlepas dari benar tidaknya isu yang dimaksud, paling tidak yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana setiap orang yang terlibat baik langsung atau tidak langsung dengan pelaksanaan PPDB dapat menjalankan peran dengan tetap berada pada koridor yang sudah ditetapkan, jangan mencari celah atau dengan sengaja membuat celah untuk keluar dari koridor tersebut demi memuluskan jalan yang diinginkan oleh sang pelaku.
Setidaknya, siapapun perlu berusaha agar penyelenggaraan aktivitas pendidikan sebagai satu-satunya jalan "terbaik" untuk menunjukkan aspek kejujuran. Kalau sudah dimulai dengan kecurangan, apa jadinya proses pendidikan yang akan terjadi dan hasilnya pun riskan diperoleh secara memuaskan.
Kejujuran adalah salah satu karakter yang harus dibangun melalui proses pendidikan sehingga peserta didik di lembaga pendidikan manapun dapat terkondisikan sehingga peserta didik tersebut pada akhirnya nanti dapat menjadi lulusan-lulusan terbaik dengan karakter positif mumpuni dimana salah satunya adalah kejujuran itu.
Sudah tentu sikap jujur patut ditunjukkan terlebih dahulu dan selalu ditunjukkan oleh mereka yang namanya para guru, para pimpinan lembaga pendidikan, para orangtua/wali dan masyarakat dan yang terdekat melalui event PPDB. Jadi tidak sekedar memberikan materi kejujuran kepada peserta didik sementara mereka justru sudah berbuat tidak jujur.
Optimisme patut ditunjukkan oleh siapapun dimana proses pendidikan akan berhasil menanamkan karakter jujur kepada para generasi muda pewaris masa depan negara ini dan selalu diperkuat oleh komitmen bersama semua pihak untuk konsisten menegakkan kejujuran dengan tidak lupa memberikan punishment bagi siapa saja yang berbuat curang sesuai level yang diperbuatnya.
Dengan kata lain, bahwa siapapun tidak boleh kalah oleh ulah-ulah oknum dalam dunia pendidikan untuk sengaja atau tidak sengaja menghancurkan karakter jujur demi meraih ambisi pribadinya. Tetap lawan dan lawan demi kejujuran tersebut tidak tertelan jaman yang ganas oleh orang-orang hedonis dan tidak humanis.
Dan hari-hari ini adalah hari-hari akan berakhirnya waktu ppdb. Tersisa setiap orang untuk merenung dengan mengajukan pertanyaan pada dirinya apakah aku sudah mengikuti aturan penerimaan PPDB tanpa keluar koridor? Kalau keluar apa hanya sekedar terpeleset, keluar jalur atau jatuh tersungkur dari koridor ?
Sebagai manusia yang mempunyai akal budi sudah tentu perenungan akan membuat siapapaun menyadari kesalahannya jika berbuat salah dan segera memperbaikinya sehingga ke depannya dapat lebih baik.