TOKYO - Lebih dari 31% orang Jepang berusia 60 atau lebih mengatakan mereka tidak memiliki teman dekat, menurut survei pemerintah Jepang dengan cakupan responden populasi lansia di Jepang, Jerman, Swedia dan Amerika Serikat.
Dalam survei ini 31,3% responden Jepang mengatakan mereka tidak memiliki teman dekat, baik teman sesama atau lawan jenis di luar luang lingkup keluarga mereka, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan responden dari Amerika Serikat 14,2% , Jerman 13.5% dan Swedia 9.9%
Meskipun survei hanya mencakup empat negara, hasilnya menunjukkan bahwa lansia Jepang cenderung hidup tanpa interaksi sosial yang erat di luar ruang lingkup keluarga.
Seiring populasi negara Jepang menua dengan cepat , kesadaran sosial mulai tumbuh dan upaya dilakukan guna mencegah para lansia di Jepang hidup dalam kesendirian.
Ketika para lansia ditanya tentang interaksi mereka dengan tetangga, hanya 20% responden saja yang mengatakan mereka berinteraksi dengan tetangganya, sementara 5% diantaranya mengatakan mereka saling membantu ketika sakit.
Ini merupakan angka terendah di kedua kategori di antara empat negara responden.
Ketika dunia tengah memerangi pandemi virus Covid19 melalui penerapan kebijakan jaga jarak sosial dan pembatasan lain dalam kehidupan sehari-hari, bekerja dari rumah / jarak jauh dan sekolah daring telah mulai mendominasi interaksi sosial masyarakat.
Dalam survei ini juga, 59% responden Amerika Serikat mengatakan mereka menjadi lebih sering menggunakan email atau telepon untuk komunikasi dibandingkan sebelum pandemi, tertinggi di antara empat negara.
Sebaliknya, rasio responden Jepang yang memberikan jawaban yang sama mencapai 26%, lagi - lagi merupakan yang terendah dari empat negara.
Survei ini dilaksanakan dari Desember 2020 hingga Januari 2021 mencakup sekitar 5.000 lansia di empat negara. Dari jumlah tersebut, 1.367 responden merupakan lansia Jepang.