Lihat ke Halaman Asli

Dadang Setiawan

Manusia biasa-biasa saja

Nek Kinah Pulang Dari Mekkah

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nek Kinah, kok, tak pernah kelihatan sejak pulang umroh?"tanya istriku pada tetangga depan rumah.

"Nenek sedang memingitkan diri di rumah, tak mau keluar selama empat puluh hari,"jawabnya.

"Kabarnya Nek Kinah selalu murung dan sering menangis sejak pulang umroh. Kenapa?"

"Nenek sedih karena pengalaman religiusnya selama umroh tak sesuai dengan keinginannya."

"Kenapa? Sudah naik umrohnya gratis, dibiayai oleh Ibu Haji, tinggal berangkat saja. Apa lagi yang dipikirkan."

"Gratis? Gratis darimana?"

"Lho? Selama ini 'kan sudah sering terdengar kabar kalau Ibu Haji selalu menaikkan haji jamaah musholahnya dan rajin mengajak umroh salah seorang ibu peserta pengajian setiap tahunnya?"

"Ceritanya memang begitu, tapi kenyataannya nggak begitu,"suaranya memelan,"Ini rahasia, ya? Sebulan sebelum pembayaran, saya didatangi Ibu Haji. Ibu Haji mengajak berembuk masalah biaya umroh Nenek. Awalnya saya bingung karena Nek Kina bilang bahwa ia akan berangkat umroh dan biayanya ditanggung semua oleh Ibu Haji, tapi kini, kok, Ibu Haji  meminta biaya umroh Nek Kina ditanggung juga oleh anak-anaknya Nenek. Berarti berita yang beredar selama ini nggak benar, dong.

Sebenarnya saya marah dengan Ibu Haji yang membohongi Nenek. Terus darimana pula Nek Kina menyediakan uang untuk mencukupi biaya umroh. Nek Kina tak mempunyai penghasilan. Sekarang saja ia tinggal dengan anak perempuannya yang telah lama menjanda dengan menanggung dua orang anak gadis. Tapi karena berita Nek Kina mau pergi umroh sudah tersebar di lingkungan, maka kami, cucu-cucunya, yang mengumpulkan uang untuk mencukupi biaya umroh. Pokoknya uangnya dapat darimana, akhirnya uang pun terkumpul. Kasihan Nenek kalau nggak jadi berangkat."

"Nah, sekarang kenapa bersedih?"

"Nek Kina sedih karena selama melaksanakan wisata umroh, ia mendapatkan banyak sekali cobaan. Mulai dari beberapa kali terpisah dari rombongan dan tersesat tak bisa pulang ke hotel, seringnya ia tertendang dan di pukul oleh orang-orang hitam yang tinggi besar, sampai ia kehilangan dompet sehingga ia tak bisa membeli oleh-oleh untuk menyenangkan keluarga yang ada di rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline