Lihat ke Halaman Asli

Dadang Gusyana

Regional Agronomist

Perkembangan Spora Ganoderma dalam Jaringan Sawit

Diperbarui: 7 September 2024   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkecambahan basidiospora Ganoderma boninense pada daun yang terluka, tangkai daun dan jaringan batang. Sumber: Ress. dkk (2011)

Basidiospora terlibat dalam distribusi dan keragaman genetik Ganoderma boninense, penyebab busuk batang basal (BSR) dan busuk batang atas (USR) kelapa sawit ( Elaeis guineensis ). Pengukuran basidiospora udara dalam perkebunan di Sumatra menunjukkan produksi terus-menerus dan tinggi selama 24 jam (kisaran c . 2--11.000 spora m 3 ) dengan pelepasan maksimum pada sore hari. 

Penggunaan marking mikro berukuran spora menunjukkan bahwa basidiospora dapat ditarik hingga 10 cm ke dalam pembuluh xilem yang terputus, di mana mereka relatif terlindungi dari kekurangan air, iradiasi UV, dan mikroflora yang bersaing. Ada satu contoh sawit yang terkena BSR yang berdekatan dengan isolat yang sama, yang menunjukkan penyebaran vegetatif, tetapi tidak ada gamet yang identik dari infeksi BSR dan sawit yang tumbang yang berdekatan. 

Keanekaragaman isolat sama besarnya di dalam perkebunan dan diantara antara perkebunan. Hal ini membuktikan bahwa basidiospora memainkan peran utama dalam penyebaran dan variabilitas genetik G. boninense. Bukti infeksi basidiospora langsung melalui daun yang dipotong, secara tidak langsung melalui akar, melalui sisa sisa batang atau pelepah yang terkolonisasi dan lebih jarang infeksi oleh penyebaran vegetatif.

Gambar diatas menunjukkan perkecambahan basidiospora Ganoderma boninense pada daun yang terluka, tangkai daun dan jaringan batang. (a,b) Perkecambahan basidiospora Ganoderma pada dan di dalam sel parenkim daun yang dipotong (tangkai daun). (c) Perkecambahan basidiospora dalam xilem daun yang dipotong. (d) Perkecambahan spora pada tangkai buah yang dipotong (tangkai daun). (e) Massa spora yang berkecambah dengan tabung kecambah dan hifa dalam hubungan yang sangat dekat (anastomosis yang tampak), pada permukaan batang yang terluka. (f) Tahap awal perkecambahan basidiospora pada permukaan batang yang terluka. 

Perhatikan morfologi basidiospora yang khas dengan puncak yang terpotong. Semua adalah gambar cryo-SEM dan menunjukkan spora 48 jam pasca-inokulasi ke permukaan yang terluka. Skala batang mewakili 10 m. Perkecambahan spora ini secara in vitro adalah 57%. Sumber: Ress, dkk (2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline