Alkisah, sejak memasang niat untuk merantau ke Batam, gue juga udah merencanakan ingin backpack ke Singapore, atau kalau bisa kerja disana sekalian. Ini dikarenakan jarak antara Batam dan Singapore sangat-sangat dekat, really-really close, bisa dilihat oleh mata kepala sendiri tanpa bantuan mata orang lain.
Apalagi di beberapa spot seperti Pantai Nongsa, Bukit Senyum, Waduk Sungai Ladi kalau kita dari arah Batam Centre, dan yang paling jelas bisa dilihat di Pantai Tanjung Pinggir, yang gak jauh dari tempat gue tinggal di Sei Kupang.
Pergi ke Singapore inilah yang menjadi motivasi gue untuk membuat paspor ketika di Dumai, sebelum berangkat ke Batam. Gue berharap dapat rezeki durian runtuh, misalnya ada seorang bapak-bapak baik, yang gue tolong kacamatanya saat terjatuh dijalanan, terus dia mengucapkan terima kasih dan memberi gue tiket untuk jalan-jalan ke Singapore. (Ngimpiiii)
Namun gue yang udah sejak tahun 2010 belajar tentang Hukum LoA (Law of Atrraction) melalui Buku The Secret karya Rhonda Byrne, selalu berafirmasi bahwa gue ingin pergi ke Singapore dan memancarkan energi ini ke semesta, kemudian semesta membalikkan energi ini dan langkah gue menuju Singapore akan muluss semulus-mulusnya. (Halaaahh gayaaa...)
In reality, kalau ada waktu senggang gue emang selalu pergi ke Pantai Tanjung Pinggir yang memang hanya 10 menit dari tempat gue tinggal saat itu. Gue sempetin jogging pagi disana sambil melihat Marina Bay dada-dada dari kejauhan. Sore harinya, gue pergi ke pondokan dekat KTM Resort sambil melihat sunset dan pesawat baris-berbaris menuju Changi Airport. Secara bergantian juga gedung-gedung diseberang sana menghidupkan lampunya pertanda hari sudah malam.
Pucuk dicinta, (kali ini) ulampun tiba. Dan memang rejeki itu datang kepada orang yang selalu berpikir positif, bangun di pagi hari, dan mencari peluang keluar dari kandang. Sejak awal di Batam gue memang udah rutin untuk jogging pagi di lapangan sepakbola Sei Kupang, dan dipagi yang cerah itu juga lah gue bertemu dengan Bapak yang selanjutnya gue panggil Pak Yusuf ini.
Begitu sama-sama habis jogging, gue berbincang dengan Pak Yusuf. Berkenalan, bertanya asal usul, hingga akhirnya gue tau ternyata dia asli Medan namun udah lama stay di Batam. Singkat cerita, ia bertanya:
"Tujuan kamu ke Batam apa nak?"
"Rencananya mau cari kerja Pak", jawabku