Pada akun Tiktok @JIMBUN terdapat sebuah video yang diunggah pada bulan Mei 2023. Di video tersebut, ia menceritakan tidak enaknya jadi orang cadel bunyi "es".
"Aku ini cadel gak bisa ngomong 'es', orang-orang cadel gak bisa ngomong 'er' kalo aku 'es',".
Ujaran tersebut ditranskripsikan dengan lambing fonetik sebagai berikut.
[aku] [ini] [cadel] [ga?] [omo] [s] [ora] [ora] [cadel] [ga?] [bisa] [omo] [r] [kalo] [aku] [s].
Melalui ujarannya di video tersebut, ia mencontohkan dengan menyebut kata "usus", "isis", "susu" dengan pengucapan bunyi 'es' atau [s] yang kurang jelas. Dalam video tersebut, ia juga mengatakan bahwa ketika ia menyebutkan huruf [s] lidah tengahnya itu naik, jadi sangat susah ketika ia ingin menyebutkan bunyi [s] atau kata yang ada huruf 's'-nya.
Dalam fonologi, bunyi "es" atau [s] dihasilkan melalui alat ucap daun lidah (aktif) dan pangkal gigi (pasif) nama proses artikulasinya disebut sebagai lamino-alveolar. Dalam video tersebut, Jimbun mengalami gangguan dalam membunyikan bunyi [s]. Menurut Jimbun, cadel tersebut disebabkan karena lidah tengahnya naik ketika menyebutkan bunyi [s].
Dalam videonya yang lain, Jimbun juga kesulitan membunyikan [s] dalam ujaran sebagai berikut.
"Aku ngomong susah aja susah ini"
Ujaran tersebut ditranskripsikan dengan lambing fonetik sebagai berikut.
[aku] [omo] [susah] [aja] [susah] [ini]
Dari gangguan yang dialami oleh Jimbun, dapat diketahui bahwa pembunyian dalam Bahasa Indonesia juga dapat mengalami gangguan akibat kondisi alat ucap penuturnya. Alat ucap yang dipakai dalam membunyikan [s] adalah lidah. Dalam kondisi yang dialami oleh Jimbun, lidah tengahnya tidak bisa diangkat dan menekuk. Dengan kata lain, lidahnya Jimbun mengalami gangguan motoric yang mengakibatkan gerakan lidahnya terbatas.