Lihat ke Halaman Asli

Kata yang Tak Setia

Diperbarui: 30 November 2024   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata bagaikan angin yang bertiup
menyelinap di celah-celah gunung
menggoyangkan dedaunan di reranting pohon
lalu hilang---tak berpulang

--

Di lembah yang hijau
ia menari seperti burung pipit
merajut janji di semak ilalang
tapi siapa sangka ia pun terbang
menuju laut yang tenang

--

Laut itu pun menyimpan bisikannya
gelombang mengalun penuh rindu
menenggelamkan kata-kata dalam buih
mungkin tersangkut di rerumputan laut

--

Di kaki gunung,  kata telah meniti sawah
berjalan di bawah naungan pepohonan
menyapa mentari pagi lalu menabrak siang
tapi senja merampas makna yang disembunyikan
membawanya ke batas yang tak kasat mata

--

Gunung tetap teguh terdiam
telah menjadi saksi kata-kata
yang segera menjelma awan
mengalir dan lupa jalan pulang

--

Kata tak setia
seperti embun di pagi hari
duduk di ujung daun
namun menguap saat mentari menyentuhnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline