Hiruk pikuk yang ada tak seperti nyata
Orang berjalan lalang menuju peron terbuka
Di lantai atas menatap Monas menjulang angkasa
Lalu tak ada yang dapat dikatakan apa-apa
Di stasiun itu hanya tempat singgah
Ke tujuan pikiran terdedah
Rindu senyuman rindu bayangan
Apakah itu nyata atau kenangan
Di kursi itu aku menunggu ragu
Benarkah akan pergi hari itu
Kereta api berkali-kali melaju