Lihat ke Halaman Asli

daarmz mbanua

Hidup akan terus berubah, maka bijaklah agar menikmati setiap perubahan dan tidak digilas olehnya

1875

Diperbarui: 23 Februari 2024   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hari ini, telah seribu tujuh ratus delapan puluh lima hari matamu melukis kemilau gundah sepersekian detik.

terlalu singkat memaparkan gelisahmu, gundah beranak-pinak yang kamu-aku kompromikan beribu jam.

ketika mataku menyerobok tatapanmu, diantara lilin yang menari meliuk bersama hymne malam kudus

dan sejak saat itu, kenyamanan diantara kita mengusir satu persatu resah yang tercipta kala kita berjauhan

tapi, tidak sampai seribu tujuh ratus delapan puluh lima hari.

Jika disana matamu membaca ini, telah aku pesan dua cangkir kopi di kedai pertigaan sebelum tugu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline