Lihat ke Halaman Asli

daarmz mbanua

Hidup akan terus berubah, maka bijaklah agar menikmati setiap perubahan dan tidak digilas olehnya

Cintaku Kau

Diperbarui: 30 Januari 2023   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lama kakiku menjejak tanah disini, per-empatan tempatmu berlalu

Per-empatan yang meluluhlantakkan daya juang petarungku, sampai para bocah memahami

di susul ujaran serta tawa nakal tanpa dosa, "bang, dia sudah lewat".

dan itu telah cukup memaksaku pergi susuri jalan..

berharap aromamu masih bersisa..., aku hirup dalam,..endus...

tapi udara yang campur baur dari kawasan pabrik yang menghimpit perumahanmu, hanya makin goreh dadaku dengan sesak kian membuncah

cintaku...

memang bukan cintamu, apa lagi cinta kita. Karena rasa ini mengurung membelit jiwaku sendiri, telah berkali-kali aku membakarnya...tetapi semakin berkobar, kobaran yang menghanguskan segala jiwa petarungku sejak sepasang matamu memergoki mataku di antara liuk lilin di malam kudus.

"bang, dia melirikmu"...celoteh bocah mulai berani berdosa, mereka tidak mengerti, kobaran api telah meluaskan pabrik...dan kau tidak akan melintas di perempatan lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline