Lihat ke Halaman Asli

Vania Nabiyla Yudha Joniyan

Universitas Indonesia

Kasus ISPA Meningkat: Apa Upaya yang Dapat Dilakukan?

Diperbarui: 20 Desember 2023   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Pemandangan gedung perkotaan yang diselimuti kabut polusi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

ISPA merupakan suatu penyakit menular saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan penyakit. Dimana penyakit yang timbul dapat berkisar dari infeksi ringan hingga mematikan. Diliput dari Kemenkes, penyebab ISPA antara lain adalah 300 jenis bakteri, virus dan rakitis, hingga bakteri agen penyebab infeksi seperti staphylococcus, pneumococcus, dan haemophilus influenzae.

Dilansir dari Republika, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi, mengungkap bahwa per 10 September 2023, di Jabodetabek tercatat bahwa terdapat 14 ribu kasus ISPA per harinya. Dimana, pada prevalensi kasus ditunjukkan bahwa mayoritas yang terkena penyakit ISPA merupakan usia produktif. Pergerakan angka ISPA pada saat ini juga semakin tinggi yang disebabkan oleh polusi udara yang semakin buruk hingga berimbas ke angka kenaikan kasus ISPA di Jabodetabek.

Upaya Pencegahan

Berdasarkan masalah ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis protokol kesehatan 6M + 1S untuk mencegah dampak dari polusi udara yang dapat mengakibatkan ISPA. Protokol kesehatan tersebut di antaranya:

  1. Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website

  2. Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah/kantor/sekolah/tempat umum saat polusi udara tinggi

  3. Menggunakan penjernih udara dalam ruangan

  4. Menghindari sumber polusi dan asap rokok

  5. Menggunakan masker saat polusi udara tinggi

  6. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

  7. Segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline