Lihat ke Halaman Asli

Tidak Sedang Mencari Tuhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketika semua orang berpikir untuk tidak menghakimi sesorang,

ketika semua orang tidak untuk berpikir menghakimi sesorang,

Kali ini saya akan mengkomentari, eits bukan mengkomentari tapi apa yah... oia menanggapi atas apa yang sedang dibicarakan sebagian teman saya yg berkonteks TUHAN,

Menurut saya konteks tuhan tidak perlu ditanyakan, semakin kita mencarinya semakin kita akan di semrautkan oleh apa yang sedang kita cari. Kalau tuhan kita A yah.. perdalam dan yakini pedoman-pedomannya. Kalau tuhan kita B yah.. tahu sendiri batas-batasnya gak usah nyarimusuh mengatas namakan tuhan.

Sungguh apa yang dikehendaki tuhan adalah sebagai kepastian. Karena tuhan menciptakan kita agar senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan, karena tuhan ada didalam hati kita.

Dan ada juga yang menggap tuhan itu tidak ada..? berarti orang yang menggap itu sedang bingung atau emang udah keturunan atw emang pindah keyakinan..? Selaku kita yang tahu setidaknya mengasih tahu apa yang mereka perlukan bahwa tuhan itu ada dan ada didalam hati.

Bukan karena alasan mereka mencari kebenaran tuhan atau emang mereka malas saja menghadap tuhan..? kita lahir ini dari rahim orang tua kita, dengan ijin tuhan kita dilahirkan ke muka bumi ini dengan banyak pilihan. Sebelum kamu mencari kebenaran tuhan carilah dulu jalan menuju kebahagian orang tuamu dan orang disekitar yang kamu sayangi.

Sebelum kamu mencari tuhan, carilah kebahagian untuk dirimu sendri dan orang tuamu dan keluarga dan orang-orang yang kamu sayang

Allahua'lam





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline