They were Muslims and They were Genius

Apa pendapat kamu tentang belajar filsafat?

Kalau menurut ku, menarik. Entah lah, tapi sepanjang aku belajar filsafat selama 1 tahun ini, semakin membuatku tercengang dan memaksaku untuk terus semangat mencari tahu. Bahkan, menurutku, ketika menghadapi mata kuliah yang menyebalkan tetap juga membuat aku penasaran ada apa sebenarnya? Dan benar saja, sering kali pengajaran dosennya di kelas yang jadi penghambat, padahal sebenarnya semua pengetahuan dalam filsafat itu keren-keren tau. Sayangnya, pemalas adalah sifat yang sulit ku ubah, dan ini cukup menghambat ku.

Nah. Di dunia sejarah Islam, ternyata memiliki sejarah filsafat yang panjaaaaang sekali, bahkan sampai sekarang. Hebat-hebat dan keren-keren pula.

Bayangkan saja, kebanyakan filosof muslim terdahulu itu adalah ahli dibidang kedokteran, matematika, kimia, al kemi, astronomi, geografi, politik, musik, psikologi dan banyak lagi.

Salah satu alasannya begini. Jadi, dulu itu ilmu terbagi mmenjadi 2, agama dan filsafat. Mungkin itulah mengapa dikatakan filsafat adalah induk segala ilmu, karena dari filsafat dapat mencakup segala pengetahuan termasuk kedokteran, matematika, politik, dan sebagainya. Makanya, bukan filosof bila tidak mengetahui banyak ilmu pengetahuan.

Coba aja cari tau tentang Al Farabi yang memiliki pandangan tentang politik. Ada juga Ibnu Miskawaih yang amat mendalami ilmu etika. Lalu, Ada Al Amiri yang ternyata pernah membahas evolusi, grafitasi, dan juga heliosentris! Yang terakhir ini aku dapat dari presentasi temanku di kelas.

Malah, Pak Mulyadi mengatakan bahwa muridnya sudah menerjemahkan buku Ikhwanus Sofa ke dalam bahasa Indonesia. Sedangkan Ikhwanus Sofa dikenal dengan pembahasannya yang amat menyeluruh dalam banyak bidang. Kalau aku, penasaran bagaimana teorinya tentang musik.

Keren kan?!

Oke. Insya Allah akan aku paparkan lagi nanti tentang betapa menariknya filsafat.

Semoga bermanfaat….