Lihat ke Halaman Asli

Mereka Mewakili Aku

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku dan juga mereka yang berdiri disana memiliki ketakutan yang sama
Sebuah bayangan kelam yang membayang ditiap sudut kota.
Saat harga bahan pokok melambung Saat biaya produksi mencekik pengusaha
Saat buruh tertunduk karena di phk
Saat anak-anak kelaparan...dan kemiskinan menjadi dosa yang menaikkan tindakan kejahatan dan kriminal.

Mereka bukan jiwa-jiwa kerdil yang dihantui ketakutan dan tidak berpengharapan.
Sesungguhnya mereka mencoba untuk percaya
Namun, saat mereka menatap jauh kedepan, mereka terluka dan kecewa. Ribuan pertanyaan dan agrumen memaksa mereka melihat kebelakang....dan mereka muak.

Muak pada sikap hati yang setengah-setengah menangani korupsi
Muak pada hukum yang menyajikan kenyamanan dibalik kata adil untuk menenangkan beberapa pihak
Muak pada pemborosan yang dipertontonkan tampa malu
Bahkan...
Mereka muak pada diri mereka sendiri, mereka tak rela menemukan diri mereka terpaku pada tangisan tampa mampu menyekanya.

HATI mereka murni mencitai negeri ini
Itulah alasan mereka menjadi ribut dan gusar
Tidak cukupkah tetesan keringat dan tangisan rakayat kecil menjadi korban sajian pada altar kotor pemerintahan dan politik.

Wahai engkau yang berjiwa pemberani
Yang tulus hati...rela menyibukkan diri berteriak-teriak bahkan lebih
Jangan bersedih
Sesungguhnya kami tidak menghianatimu
Berhikmatlah...jangan kotori perjuanganmu dengan sikap anarkis dan antagonis yang merusak vasilitas umum. Tidak ada untungnya bagi marahmu..tidak ada untungnya memulai dari nol...bukan???

Sahabat...
Jangan biarkan tangan-tangan kotor dibalik seni berpolitik mengontrol emosimu
Cernahlah kata "TAPI" mereka

Sahabat...
Mungkin mereka juga hanya sekelompok pengecut yang bersembunyi pada keputus asaanmu.
Mencari keuntungan yang sesungguhnya juga tidak disembunyikan apabila kemungkinan terburuk terjadi bukan???

Diakau yg berdiri tegak dan menjadi rantai hidup
Bawalah damai pada tiap nada dan derap langkahmu
Tunjukkan sucinya jiwa anak bangsa yang mencintai ibu pertiwi.

Kudoakan...setiap dari mereka yang berdiri disana.
Mereka... yang hanyut pada emosi dan ketakutan secara fisik saat berhadapan dengan kekuatan yang bukan tandingannya.
Mereka... yang terpaksa berada disana karena tidak bisa menghianati tugas dan kewajibannya.

Malam ini pasti terasa sangat panjang buatkan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline