Lihat ke Halaman Asli

Senyum

Diperbarui: 29 Februari 2016   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hanya tersenyum..

ya.. hanya tersenyum..

kala ku lihat kertas yg dulu putih bersih menjadi kelabu menghitam..

kala kuncup kuncup bunga mawar mulai merekah..

kala benih benih mulai bertunas..

ah.. aku lupa..

tinta itu bukanlah jatuh apa adanya.. namun ku tulis dengan pena..

kusiram mawar itu dengan cinta.. namun aku lupa duri duri nya..

ku pupuk benih itu dan ku semai di rumah kaca.. namun ku lupa rumput rumput disekitarnya..

aku hanya tesenyum melihatnya..

ya.. hanya tersenyum dalam tangisnya derita..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline