Waktu nama Indonesia diucapkan bung Karno dalam proklamasi Kemerdekaan 17 Augustus 1945, umur saya baru 6 tahun. Jadi lupa lupa ingat.
Yang pasti nama Indonesia bagi kita adalah warisan. Warisan sejarah dan perjuangan. Kepulauan yang juga berjuluk Nusantara ini adalah saksi yang menyaksikan tumpah darahnya pejuang bangsa ini menuju pintu gerbang Kemerdekaan.
Kenapa bernama Indonesia?
Sejarahnya panjang jauh ratusan tahun ke belakang.
Konon katanya, ada banyak nama yang diberikan orang untuk gugusan pulau yang berserakan antara benua Asia dan benua Australia itu.
Orang China menyebut Nan hai artinya Kepulauan di Laut Selatan. Orang India kuno menyebut Dwipantara, kepulauan di tanah seberang.
Orang Arab memberi nama "jaza'ir al Jawi", kepulauan Jawa. Konon pula banyak orang Arab sampai sekarang menganggap jemaah haji Indonesia itu Orang Jawa.
Lalu Orang Eropah menyebutnya Hindia Belanda.
Orang Belanda yang menjajah kepulauan ini 350 tahun menamai tanah jajahanya ini Nederlandesch Indie, Hindia Belanda.
Dalam lakon Ramayana yang mengisahkan pencarian Dewi Sinta isteri Rama yang diculik Rahwana sampai di "Swarna dwipa" (pulau emas) kira kira Sumatra sekarang.
Lalu Eduard Douwes Deker (1820-1887) menamai Insulinde. Douwes Dekker yang lebih dikenal dengan nama Multatuli memasukan nama Insulinde dalam bukunya Max Havelaar.