Lihat ke Halaman Asli

PRIADARSINI (DESSY)

TERVERIFIKASI

Karyawan Biasa

[Wisata Sumbar] Sensasi Bermalam di Hutan Belantara

Diperbarui: 27 April 2017   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh kemanapun mata memandang, tetep yang kelihatan hutan. *yaiyalah | Dokumentasi Pribadi

Setelah penuh drama dalam perjalanan dari Pulau Pasumpahan, kami pun menuju ke tujuan wisata yang terakhir. Yaitu bermalam di tengah hutan belantara. Tempat ini memang bukan tujuan wisata yang biasa. Tapi pihak travel merekomendasikan untuk mencoba sensasi bermalam di hutan. Yah berhubung ini obyek wisata yang unik dan tidak biasa, kami pun menyetujui ide itu.

Abaikan orangnya, fokus sama mobilnya :) | Dokumentasi Pribadi

Obyek wisata yang antimainstream ini, menyediakan cottage atau seperti rumah tinggal di tengah hutan rimba. Menuju ke sana dibutuhkan waktu sekitar 45 menit menggunakan mobil double cabin. Tempatnya di atas gunung dan jalannya sudah pasti jalan penuh batuan dan tanah. Sungguh berasa ikutan adventure. Belum habis deg-degan dari Pulau Pasumpahan, eh deg-degan lagi  pas menuju ke cottage. Mana gelap banget, sebelahnya sungai, kayak mau guling aja nh mobil.

Penginapan di tengah hutan | Dokumentasi Pribadi

Dan pas sudah sampai di penginapan, ya ampyuuuun suasananya kok berasa mencekam. Di sebelah cottage tersebut, ada air terjun, yang menurut pemandu wisatanya, tanah tersebut termasuk air terjunya, sudah bersertifikat yang merupakan hak milik pendiri paket wisata bermalam di hutan ini.

Beginilah saat kami menyusuri jalan2 di hutan | Dokumentasi Pribadi

Sebenarnya paket wisata ini sudah dibuka sekitar 2-3 tahun yang lalu, hanya saja khusus wisatawan mancanegara. Sedang kan untuk wisatawan Indonesia dibuka baru-baru ini.  Wisatawan mancanegara, sangat suka dengan sensasi wisata di tengah hutan. Mungkin karena tempat tinggal mereka, hutan sudah susah ditemukan.

Semakin ke atas, jalannya semakin sempit, hanya cukup untuk motor | Dokumentasi Pribadi

Sedang bagi wisatawan Indonesia, apalagi kayak aku, yang dulu pernah tinggal di kampung, suasana sunyi dan penuh dengan berbagai suara-suara aneh, sudah biasa. Tapi mungkin yang menarik justru tinggal di hutan sendirian, memandang kemanapun yang ada hanya gelap gulita, diiringi suara-suara yang kadang terdengar menyeramkan.

Ini dia tetangga kami di malam itu :p | Dokumentasi Pribadi

Penginapannya pun dirancang sedemikian rupa, dengan furniture dan bangunan layaknya tinggal di pedesaan. Sepertinya ke sini asik banget kalau ramai-ramai, bikin event dan seseruan bareng. Biar nggak takut-takut amat gitu. Lah kalau tiba-tiba malam-malam datang tamu binatang buas kan, ngeri juga.

Walaupun hutan belantara, kalau dipandang ya indah juga | Dokumentasi Pribadi

Tapi walau ngeri dengan suara-suara dan takut kalau-kalau binatang buas datang, tetep aja tidurnya nyenyak. Yah mungkin karena wkatu kecil udah biasa. Barulah keesokan harinya, bisa kelihatan alam sekitar. Ternyata indah juga. Dan air terjun yang di sebelah cottage sungguh menawan.

Air terjun yang mengundang nafsu untuk berendam | Dokumentasi Pribadi

Paginya setelah sarapan, sekalian olahraga, kami mencoba jalan-jalan di sekitar situ. Ternyata menyegarkan dan mengasikan juga. Suasana yang sunyi diiringi suara alam yang syahdu, sungguh menenangkan.

Hutan yang asik untuk dijelajahi | Dokumentasi Pribadi

Berjalan-jalan dan mandi di air terjun sungguh bikin lupa waktu. Tak terasa sudah siang saja. Jadwal kami hanya sampai habis dzuhur. Jadi bersiap-siap untuk kembali ke kota. Sekaligus perut sudah keroncong kemayoran. Oh iya kalau wisata di sini, makan disediakan 3x sehari. Jadi jangan khwatir mikirin makanan.

Maaf ini fotonya nggak pas, soalnya udah ngeces banget lihat jengkol | Dokumentasi Pribadi

Masakan sudah pasti jos, kalau orang Minang yang masak (kepedean, muji suku sendiri), dan makanannya masakan rumahan gitu. Yang paling berkesan masakan pas makan siang menjelang pulang. Ya ampyun ngeces seember, ada jengkol goreng, sambal mentah, toge dan daun singkong dan ikan mas bakar. Dan itu jengkol, baru dipetik langsung dari pohon jengkol yang tumbuh di hutan. Sumpah enak pake banget, makan sampai nambah-nambah. Hadeuuuh ini lagi nulis aja jadi ngeces lagi.

eh Pilkadanya udah selesai yaakkk.. hahhaha | Dokumentasi Pribadi

Begitulah edisi wisata Sumbar aku kali ini, buat yang hobi berpetualang, bermalam di sini, sangat direkomendasikan. Dan yang ingin indehoy, juga asik kayaknya. #eh. Hahaha.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline