Lihat ke Halaman Asli

PRIADARSINI (DESSY)

TERVERIFIKASI

Karyawan Biasa

Tawaran Kerja di Myspace Menggiurkan Sekaligus Meragukan...

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebelumnya saya akan bercerita mengapa saya memilih membuka akun pada situs pertemanan Myspace. Saya tipe orang yang cenderung menghindari trend. Termasuk memilih situs pertemanan dan blog. Pertama kali saya punya akun di Kompasiana itu karena saya ingin menulis namun orang banyak menulis di blogspot dan saya tidak mau ikut-ikutan jadi saya buat akun kompasiana. Walaupun saya tidak langsung bisa menulis (baca tulisan saya 'Kompasiana Oh Kompasiana) tapi saya tetap memilih Kompasiana karena saat itu belum banyak orang yang punya akun di Kompasiana. Demikian pula halnya dengan situs pertemanan. Saat pertama kali saya punya akun Friendster karena sedikit orang yang punya. Dan tiba-tiba Facebook datang seperti wabah, menjamur diberbagai kalangan tua muda, miskin kaya. Fenomena yang luarbiasa. Karena saking fenomenalnya saya tidak tertarik ikut punya akun di Facebook. Teman-teman dan saudara saya semua minta saya buka akun Facebook dan saya tetap tidak mau. Kemudian saya memilih buka akun Twitter, karena saya lihat saat itu lebih bermanfaat dan yang paling utama penggunanya masih sedikit sekali. Memang akhirnya sekarang Kompasiana dan Twitter begitu booming tapi saya tidak ikut-ikutan trend saat membuat akun. Kalau akhirnya jadi trend itu terjadi sesudahnya dan saya merasa teman-teman saya yang ikut-ikutan saya. Kemudian saya tertarik untuk membuka akun Myspace karena kebanyakan yang ada di Myspace orang Amerika dan Eropa, jadi tujuan awalnya adalah untuk memperlancar bahasa inggris biar tidak lupa dan membiasakan berkomunikasi dengan bahasa inggris.

Myspace menawarkan banyak wawasan pertemanan antar negara yang menarik buat saya. Dan juga ajang promosi band-band indi, karena disini begitu mudah mengunduh lagu-lagu dan video klip yang amatir sekalipun. Saya tidak pernah mencari teman yang mungkin saya kenal di Myspace karena pasti tidak ada. Yang saya lakukan hanya menyetujui setiap tawaran pertemanan. Ternyata ada juga orang Indonesianya tapi tidak seberapa dibandingkan teman-teman saya yang berkewarganegaraan Eropa. Terkadang saya heran juga mengapa kebanyakan orang Eropa tertarik dengan orang Indonesia. Menurut mereka orang Indonesia sangat sederhana dan original.

Selama saya memiliki akun Myspace, tawaran kerja untuk saya beberapa kali singgah ke Inbox saya. Ada tiga tawaran kerja yang menarik perhatian saya.

Pertama seorang pencari bakat untuk sebuah perusahaan modeling di Texas, Amerika. Dia menawarkan saya untuk menjadi model, karena menurutnya saya sangat menarik dan foto-foto saya begitu natural. Saya dari dulu memang tidak pernah tertarik dengan dunia modeling, karena saya tidak bisa berpose di depan kamera. Tapi justru itu yang dia cari, seperti foto-foto saya yang tampil apa adanya. Dan dia juga menambahkan dia butuh orang Asia yang seperti saya. Lalu saat saya katakan saya tidak tertarik untuk kerja di Amerika, diapun bilang anda hanya perlu foto di Indonesia dengan baju yang mereka kirim. Kemudian saya juga tidak suka menggunakan pakaian yang terlalu terbuka. Dia pun mengatakan itu bukan masalah. Nanti fee nya akan di tranfer setiap foto akan di hargai beberapa ribu dolar tergantung fotonya. Tawaran kerja yang sangat mudah dan menarik bukan? Tidak butuh keahlian sama sekali. Tapi saya ragu untuk menerima tawaran ini. Saya selalu takut dengan penipuan. Padahal dia sudah kasih data-data perusahaan, kontrak kerjasama dan lain-lain.

Tawaran kedua yang unik, seorang Swedia menawarkan saya untuk menjadi distributor penjualan baju-baju wanita, mulai dari baju kerja, baju sehari-hari, baju tidur sampai baju pesta. Tanpa modal sedikitpun dan dia berniat mengirim contoh-contoh bajunya. Dia juga memberikan websitenya. Pakaian tersebut baru dipasarkan di Inggris, Swedia dan Irlandia. Dia tertarik untuk memasarkannya di Indonesia. Memang model-model bajunya bagus-bagus dan menurut saya akan digemari di Indonesia, tapi harganya tidak sesuai dengan kocek orang Indonesia. Menurut dia, harga bisa disesuaikan. Tawaran ini sangat menarik karena feenya 30% dari pakaian yang terjual tapi saya tetap ragu untuk memberikan alamat agar dia bisa mengirimkan contoh barang. Entah karena saya yang terlalu takut atau terlalu berhati-hati.

Nah yang ketiga ini tawaran kerja yang paling unik. Seorang duda tinggal di London, Inggris menawarkan saya pekerjaan untuk menjadi pengasuh anak perempuannya yang berusia 11 tahun dan 7 tahun. Menurut feeling dia, saya adalah orang yang tepat untuk anak-anaknya. Dan gaji yang ditawarkan 2,400 US dolar per bulan. Wow fantastis bukan? Bila 1 US$ = Rp. 9,000 berarti gajinya Rp. 21,600,000 per bulan. Dan dia hanya menggunakan feeling untuk mencari pengasuh anaknya. Sungguh menggiurkan dan juga meragukan buat saya.

Masih ada beberapa tawaran kerja yang lain namun menurut saya yang paling menggiurkan adalah tiga tawaran di atas. Sayangnya saya orang yang tidak mudah percaya pada orang yang belum saya kenal.

Cukup sekian sharing saya hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline