Lihat ke Halaman Asli

Jangan Malu Laki-laki Jadi Perawat

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita tak tahu apa jadinya kita jika tidak ada perawat. Perawat disini dimaksudkan orang yang merawat orang sakit baik di rumah sakit ataupun di rumah (perawat panggilan). Perawat selalu diidentikan sebagai pekerjaan seorang wanita. Namun, jangan salah kini sekolah akademi perawat juga menerima anak didik laki-laki. Saya pernah mewawancarai salah satu kawan saya, dia bersekolah di akademi perawat di Yogyakarta dan sekarang ia bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Yogyakarta juga. Dulu sempat dia minder karena sekolah di akademi keperawatan, namun aku selalu memberi dukungan dan pengertian kepada temanku ini bahwa menjadi seorang perawat itu tidak gampang. Dalam artian bahwa hanya orang yang terpilih yang sanggup mengerjakan pekerjaan ini, apalagi laki-laki. Seorang perawat membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra, apalagi ketika ia harus menghadapi pasien yang rewel disini kesabaran seorang pasien diuji.

Tidak selamanya pekerjaan yang dinilai sebagai pekerjaan wanita itu akan selalu melulu dikerjakan oleh wanita. Ada juga laki-laki yang mampu mengerjakan pekerjaan ini, seperti yang saya contohkan di atas. Jadi, dengan begitu hak antara laki-laki dan perempuan itu sama. Tidak ada yang tidak adil, semua setara. Saya pikir, kerajaan patriaki akan segera bersahabat dengan kerajaan matriaki atas persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline