Lihat ke Halaman Asli

[FF100K] Terus Mainkan Harmonikamu, Sayang

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13349310071211008505

Petang menjelang. Seperti biasa Lisa melangkahkan kakinya di atas bebatuan kerikil untuk kembali kerumah petaknya. Lisa, gadis mungil dengan celoteh renyah dan suara ringannya. Duduk seorang diri pada bebatuan tepi sungai. Menikmati angin sepoi yang mengibas rambutnya.  Di sinilah Lisa melepas lelahnya. Ting...ting...ting... Denting  tongkat ditangan Lisa terdengar  seirama langkahnya. “Terus mainkan harmonikamu, sayang”, pesan seorang Kakek yang  selalu memberinya semangat. Saat Lisa merasakan kelelahan. Sekarang, semua tinggal sebatas ingatan saja. Sang Kakek telah tiada. Lisa, dengan keterbatasan penglihatannya. Tak pantang menyerah sebagai seorang pemain harmonika pemberian kakeknya di sepanjang trotoar pertokoan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya berobat Emaknya. *foto pinjem Om Google




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline