Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Bahasa Terhadap Fikiran

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

sebenarnya manusia dapat berpikir tanpa menggunakan bahasa, tetapi bahasa mempermudah kemampuan belajar dan mengingat, memecakan persoalan dan menarik kesimpulan. Bahasa memungkinkan individu menyandi peristiwa dan objek dalam bentuk kata-kata. Dengan bahasa individu mampu mengabstraksikan pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain karena bahasa merupakan sistem lambang yang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala pemikiran.

Dalam penggunaan bahasa terjadi proses mental dalam pemakaian bahasa, mekanisme mental ini terjadi pada orang yang menggunakan bahasa baik pada saat mereproduksi atau memahami ujaran. Ujaran merupakan sintesis dari proses pengubahan konsep menjadi kode sedangkan pemahaman pesan merupakan hasil analisis kode.

Pada hakikatnya semua bahasa yang diperoleh, dibutuhkan untuk berkomunikasi, hingga dapat disimpulkan bahwa manusia dapat memahami satu dengan yang lainnya melalui kata-kata yang terbahasakan. Bahasa merupakan gambaran realitas objektif , yang menggambarkan dunia pengalaman manusia. Orientasi inilah yang kemudian mempengaruhi bagaimana manusia berfikir dan berkata.

Perilaku yang tampak dalam berbahasa adalah perilaku manusia ketika  berbicara dan menulis atau ketika dia memproduksi  bahasa, sedangkan prilaku yang tidak tampak adalah perilaku manusia ketika memahami yang  disimak atau dibaca sehingga menjadi sesuatu yang dimilikinya atau memproses sesuatu yang akan diucapkan atau ditulisnya.

Manusia sebagai pengguna bahasa dapat dianggap sebagai organisme yang beraktivitas untuk mencapai ranah-ranah psikologi, baik pemahaman/pengolahan informasi(kognisi), rasa(afeksi) dan karsa (psikomotor). pandangan manusia tentag dunia dibentuk oleh bahasakarena dengan bahasa berbeda maka pandangan tentang dunia pun berbeda. Secara selektif individu menyaring sensorik yang masuk, seperti yang diprogramkan oleh bahasa yang dipakainya. Dengan begitu, masyarakat yang menggunakan bahasa yang berbeda memiliki perbedaan sensorik pula.

Bahasa merupakan pemandu realitas social yang mengkondisikan pikiran individu tentang sebuah masalah social, individu tidak hanya hidup dalam dunia objektif yang biasa dipahaminya, melainkan tiap-tiap individu mesti memahami symbol-simbol dari bahasa tertentu yang menjadi medium komunikasi social.

Situasi dan kondisi si pengguna bahasa dapat dipahami melalui symbol-simbol bahasa, acapkali bahasa digunakan untuk menegaskan sebuah kondisi tertentu meskipun pada penggunaannya kondisi psikologis seseorang tidak secara ekslisit diungkapkan melalui bahasa akan tetapi memungkinkan untuk kita dapat memahami pikiran orang lain melalui symbol-simbol bahasa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline