Lihat ke Halaman Asli

Perspektif dari Lingkup Retorika

Diperbarui: 12 Juni 2024   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Oleh: Syamsul Yakin dan Cyrus Nurrahman Ali (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Ruang lingkup itu artinya batasan atau cakupan. Ruang lingkup retorika mencakup batasan topik yang dibahas dalam retorika seperti definisi, materi, unsur, tujuan, komponen, dan kaitannya dengan ilmu lainnya. Ruang lingkup retorika juga melibatkan pembicara, pesan, dan pendengar.

Ruang lingkup retorika mencakup semua bentuk komunikasi yang terjadi antara pembicara dan pendengar, baik secara langsung maupun virtual, baik secara lisan maupun tulisan, serta bahasa tubuh dan gerakan.

Retorika bisa diartikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, retorika hanya berarti seni berbicara atau kemampuan berbicara. Dalam arti luas, retorika adalah seni, keterampilan, pengetahuan, dan ilmu berkomunikasi secara lisan, tulisan, serta bahasa tubuh dan gerakan.

Dalam arti sempit, retorika berkaitan dengan tata bahasa, logika, dan dialektika dari pembicara ke pendengar. Dalam arti luas, retorika bukan hanya pidato atau ceramah, tetapi mencakup semua masalah arus komunikasi yang terus berkembang. Dalam konteks ini, retorika dianggap sebagai warisan budaya.

Sifat ilmiah retorika adalah empirik, sistematik, analitik, objektif, verifikatif, kritis, dan logis. Tujuan utama retorika adalah memengaruhi sikap, opini, dan tindakan pendengar secara efektif dan efisien dengan menggunakan sifat ilmiah tersebut.

Secara filosofis, retorika mencakup tiga pertanyaan utama. Pertama, ontologis, yaitu apa hakikat retorika. Kedua, epistemologis, yaitu bagaimana cara seseorang memperoleh pengetahuan tentang retorika. Ketiga, aksiologis, yaitu apa manfaat retorika.

Awalnya, unsur-unsur retorika ada tiga, yaitu pembicara, pendengar, dan pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan rekreatif yang biasanya menjadi isi pidato. Namun belakangan, media juga menjadi unsur penting dalam retorika, baik media tradisional, konvensional, maupun media sosial.

Ada tiga komponen utama dalam retorika. Pertama, pathos, yaitu kemampuan membujuk atau memengaruhi emosi pendengar. Seorang pembicara harus memiliki pathos agar bisa menarik emosi pendengar sehingga mereka merasa sedih, kasihan, atau simpati.

Kedua, logos, yaitu sesuai dengan akal. Isi pidato sebaiknya mempertimbangkan nalar atau logika. Nalar adalah pikiran, kemampuan intelektual, atau pemahaman yang mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline