Akhir Tahun 2022 Masehi, Kelompok 52 KKM UIN Malang Memilih Muhasabah Diri daripada Maksiat

Perayaan malam pergantian tahun hampir selalu digelar dengan meriah. dimulai dengan kembang api, kumpul keluarga, pertunjukan musik, dan menyalakan petasan dari senja hingga fajar. Tampaknya perlu diadakan perayaan malam pergantian tahun yang meriah dan tak terlupakan. Namun pada kenyataannya, tahun baru Islam tidak dimeriahkan dengan kemeriahan kembang api dan suara petasan, dan sama sekali tidak ada kemeriahan yang diadakan untuk itu. Perlu diingat bahwa menembakkan kembang api atau petasan dilarang. Umat Islam hendaknya lebih banyak melakukan aktivitas kebaikan dan berdoa kepada Allah SWT di malam pergantian tahun. Lebih baik dari pada menyalakan petasan adalah memohon ampunan atas pelanggaran masa lalu dan memohon berkah untuk tahun yang akan datang.

Mahasiswa UIN Malang yang sedang melaksanakan KKM di Desa Ardimulyo, berpartisipasi dengan pengurus masjid dan tokoh masyarakat untuk mengadakan Kegiatan pada malam tahun baru masehi, alih alih berpesta pora dan berbuat maksiat, justru Mahasiswa mengajak para masyarakat sekitar untuk mengikuti kegiatan pada malam tahun baru yang berjudul "Lailatus Sholawat dan Muhasabah Akhir Tahun 2022 Masehi" bertempat di Masjid Jami' Al-Akbar, Dusun Song Song, Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari.

Ketua (Muhammad Muslim) Kelompok 52 KKM Dan Pak Kafi Sebagai MC 

Acara ini merupakan rangkaian pembacaan sholawat, zikir dan dakwah yang dimeriahkan oleh tim hadroh dari berbagai Grup Pengajian di Desa Ardimulyo, sesuai dengan nama nya kegiatan ini berlangsung di malam hari tepat sebelum pergantian tahun baru. Acara ini merupakan salah satu cara dalam menyebarkan ajaran Islam. Di mana aktivitas nya dijadikan media untuk menyiarkan nilai-nilai Islam kepada kalangan umum, tanpa ada unsur paksaan untuk menerimanya.
Zikir dan Dakwah juga merupakan kewajiban dan salah satu sifat Rasul. Allah memerintah Rasulullah untuk menyampaikan wahyuNya kepada umat manusia, dan Allah juga menjanjikan untuk menjaganya dari perbuatan jahat atau buruk manusia dalam menyiarkan ajaran Islam, sebagaimana dalam firman Allah surah Al Maidah ayat 67.

يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

Yang Artinya: Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

Disamping itu, Al-Habib Abdullah Ba'Abud dalam kajian nya juga mengajak seluruh kaum muslimin dan muslimat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar kita senantiasa tidak mendekati kebingungan dalam hidup dan tetap mempunyai arahan yang jelas untuk apa kita dunia sebenarnya. Terkhusus kepada anak muda beliau mengatakan bahwa ketika di akhirat nanti, akan ada pertanyaan dari malaikat 'Untuk apa engkau habiskan masa mudamu?', maka dari itu beliau mengamanatkan kepada seluruh anak muda, khususnya remaja di Desa Ardimulyo, agar dapat menghabiskan masa muda nya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan syariat Islam.

Akhir Tahun 2022 Masehi, Kelompok 52 KKM UIN Malang Memilih Muhasabah Diri

Selanjutnya, acara ditutup dengan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Erick yang merupakan dosen dari UIN Malang kemudian dilanjut dengan makan bersama dan foto bersama.