Lihat ke Halaman Asli

Syeda Zakia: Berhasil di Usia Muda

Diperbarui: 27 Juni 2016   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syeda dan Ibunya

Di Kalimantan Barat terdapat salah satu Universitas. Salah satunya adalah Universitas Tanjungpura dengan berbagai ragam jurusan dan fakultas yang tersedia di kalangan masyarakat. Banyak calon mahasiswa dari berbagai kalangan daerah berlomba-lomba untuk masuk di Universitas ini. selain itu, Universitas ini juga memiliki mahasiswa dengan prestasi gemilang.

Salah satu diantaranya adalah seorang gadis sederhana, gadis ini bernama Syeda Zakia Ilyas. Saat itu, Saya datang di sebuah kediamannya tepatnya daerah tersebut berada di Kota Pontianak, untuk memenuhi tugas kuliah yaitu mewawancarai tokoh insipratif

Tidak lama kemudian, tampak jelas di depan saya seorang gadis dengan menggunakan daster pink, hiasan jilbab warna hitam membukakan pintu seraya melemparkan sebuah senyuman yang terlukis pada wajah tirus dan putihnya.

Gadis tersebut mempersilakan saya masuk ke dalam rumahnya duduk di sofa putih ditemani oleh secangkir teh dan binatang peliharaannya “seekor kucing”. Ketika sudah lebih tenang dan siap saya pun mulai melakukan interview tentang kehidupan gadis tersebut.

Syeda zakia Ilyas begitulah nama si pemilik gadis berpakaian daster pink tersebut, kerap di sapa dengan nama Syeda secara umum. Gadis kelahiran Pontianak, 1 Januari 1997 ini adalah gadis yang menjadi motivator hidup bagi saya. Pendidikan yang pernah dilaluinya adalah sebagai berikut SDS Pertiwi, SMP 1 Pontianak, dan SMA Pontianak, pada tanggal 28 April 2016 Syeda berhasil menyelesaikan studi pada bangku perkuliahan di Universitas Tanjungpura.

Tentu banyak sekali, hal-hal yang dilaluinya dan membuat ia sukses seperti sekarang ini, seperti salah satunya adalah dari segi akademiknya. Gadis ini memaparkan kiat-kiat belajar yang ia lakukan sehingga ia dapat berhasil meraih IPK 4,00 dalam menyelesaikan studi S1 sebagai seorang mahasiswa, kiat belajar yang ia sarankan adalah apabila kita mengerjakan tugas dengan benar maka 50% materi yang disampaikan oleh dosen dapat diterima.

Ia juga menganjurkan jika kita belajar itu jangan dihafal tetapi cobalah untuk mengerti. selain itu, jika dosen memberikan tugas kelompok maka tugas tersebut jangan dibagi kepada teman-teman, misalnya soal ada 5 soal, lalu kelompok kita terdiri dari 5 orang, setiap orang mendapatkan 1 soal, baik karena efisien, tetapi tidak baiknya karena kebanyakkan dari kita biasanya lebih mengerti tugas yang dibagi kepada kita tanpa mengerti soal lain, padahal soal tersebut sama disetiap kelompok hanya saja bukan kita yang mengerjakannya.

Selama syeda menjalani jenjang pendidikan sebagai seorang mahasiswa, gadis ini juga pernah ikut dalam organisasi HIMEPA (Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan). Dalam organisasi ini ia banyak mendapatkan pengalaman, baik itu secara eksternal maupun internalnya. Dari segi eksternal ia dapat belajar mengemukakan pendapatnya di muka umum, dan dari segi internalnya ia mendapatkan banyak teman dan pengalaman yang ia anggap sebagai guru terbaik baginya.

Kepitaran yang gadis ini miliki tidak dipendamnya seorang diri, hal itu terbukti ketika ia mengikuti organisasi HIMEPA ia memilih masuk ke dalam bidang litbang, litbang di HIMEPA adalah bagian yang mengurusi mengenai permasalahan-permasalahan akademik, sebagai salah satu contohnya ketika mahasiswa semester 1 akan menghadapi mid atau UAS maka pihak HIMEPA mengelar atau mengadakan acara pelatihan. Pelatihan tersebut digunakan untuk membantu para mahasiswa baru agar mengerti dan mempunyai banyangan bagaimana soal yang akan diberikan.

Gadis ini mengikuti organisasi pada semester 3 dan semester 4, semester 5 tidak mengikuti organisasi lagi, karena ingin lebih fokus kuliah dan menerapkan target-targetnya. Gadis kelahiran 97 ini menyelesaikan pendidikan SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi dengan usia yang masih muda lantaran ia masuk SD pada umur 4 tahun dan mengalami akselerasi 2kali selama masa pendidikan dari SD hingga SMA.

Menurut gadis ini, ia tidak cerdas ataupun pintar, ia juga tidak pernah mengikuti les atau kursus, jika pun ia mengikuti les atau kursus itu terjadi pada saat menjelang ujian pada jenjang-jenjang pendidikan terakhir pada tahapan pendidikan tersebut. Pencapaiannya ketika duduk di bangku kuliah tepatnya pada semester 5, gadis ini telah memiliki usaha menjual kosmetik yang dapat diakses melalui @makeupstore_ptk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline