Lihat ke Halaman Asli

Kami Harus Jalan Dimana dong?

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1333444621534186664

Tulisan ini saya buat sebagai buntut kekesalan saya sebagai salah satu pengguna jalan.

Sebenarnya saya ingin bertanya kepada yang memiliki wewenang, dalam hal ini dinas tata kota atau apalah yang sejenis, yang biasa mengurusi tentang penataan kota. Ada apa dengan kebijakannya??

Mungkin kita sering melihat dan saya rasa itu merupakan hal yang lumrah, jika Trotoar dijadikan lahan jualan kaki lima. Namun saya melihat dan mengalami sendiri bagaimana fungsi trotoar malah dijadikan lahan hijau. Tujuannya mungkin untuk mengurangi polusi atau mencegah disalahgunakan oleh para pedagang. Namun jika permanen, kami para pejalan kaki, harus berjalan dimana???

Berikut gambar-gambar (sebagian dari google) yang LUCU jika diperhatikan:

Lihat, bagaimana trotoar malah dijadikan lahan hijau. Baik sih, namun bagaimana dengan nasib pejalan kakinya yang merupakan fungsi utama adanya trotoar??

1333444700764146588

13334446681377128952

Atau ini, bagaimana malah pejalan kaki ‘mengalah’ dengan pot-pot besar yang sengaja diletakkan di trotoar.

Jika ingin mengkampanyekan hidup sehat atau hebat BBM dengan berjalan kaki, kami pun akan dengan senang hati melakukannya, namun fasilitasnya pun harus diperhatikan. Alangkah nyamannya jika pejalan kaki dapat berjalan di bawah rindangnya pohon tanpa harus khawatir akan ditarak kendaraan atau yang lain. Kami masyarakat tidak bodoh-bodoh banget kok.

13334447561157307320

Siapa yang menolak atau tidak mau berjalan kaki jika suasana nyaman dan aman ada ditangan coba?

13334447861471834717

Sumber: kabarindonesia.com, dprd-sidoarjokab.go.id, adiokotabatik.net, lingkaran-koma.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline