Dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Pengendalian Bencana (LLHPB) PWA DK Jakarta mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat pada ibu-ibu PRA Kayu Manis Utara dan warga RW 02 kayu Manis, Matraman Jakarta Selatan.
Peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan dengan cara meminimalkan sampah sangat besar termasuk peran organisasi Aisyiah sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia.
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PRA Kayu Manis Utara dan warga RW 02, Kayu Manis , Matraman Jakarta Timur tentang sampah organic dan non organic serta pengelolaannya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam meminimalisir sampah organic dengan menggunakan maggot BSF dan mengedukasi dan mengajak peserta untuk menerapkan Zero Waste Lifestyle dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini diisi oleh tim pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa UHAMKA. Materi pertama diberikan oleh ibu Hj. Nur Asiah, SKM, M.Kes dosen Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA mengenai Zero Waste Lifestyle. Dalam paparannya ibu dosen ini mengajak peserta pelatihan untuk menerapkan zero waste lifestyle mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang dan mulai dari yang kecil atau yang mudah. Zero waste bukan berarti tidak ada sampah sama sekali juga bukan tidak pakai plastic sama sekali tetapi Zero Waste Lifestyle adalah gaya hidup yang mengurangi sampah yang dihasilkan terutama sampah yang tidak dapat diurai dan didaur ulang termasuk sampah sekali pakai. 6 prinsip zero waste lifestyle adalah Rething (berpikir kembali), Refuse (menolak), Reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), Recycle (mendaur ulang) dan rot (membusukkan sampah) demikian tambahnya.
Selanjutnya materi ke 2 disampaikan oleh ibu Hj. Nanny Harmani, SKM, M.Kes dosen kesehatan lingkungan Fikes UHAMKA tentang pengolahan sampah organic dan non organic. Ibu nanny menjelaskan contoh sampah organik seperti daun, ranting, sisa sayuran, kulit bawang dan sampah rumah tangga lainnya. Sampah organic dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk, tambahan pakan ternak bahkan dapat diubah menjadi biogas dan listrik dari kotoran hewan dan manusia, limbah tempe dan tahu. Sedangkan sampah organic tertentu dapat dimanfaatkannkembali dengan cara recycle (daur ulang) seperti sampah plastic menjadi kerajinan tangan, tas dan alas tikar.
Kemudian acara dilanjutkan dengan materi ke 3 dari Dr. Meitiyani, MSc dosen Program Studi Biologi FKIP UHAMKA memberikan penjelasan dan pelatihan pada peserta dalam penggunaan maggot BSF untuk mengolah sampah organic rumah tangga. Ibu Meitiyani menjelaskan daur hidp lalat tentara hitam dan proses biokonversi oleh maggot ini dapat mengdegradasi sampah lebih cepat, tidak berbau, dan menghasilkan kompos organic, serta larvanya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan. Proses biokonversi dinilai cukup aman bagi kesehatan manusia karena lalat ini bukan termasuk binatang vector penyakit.
Pelatihan ini dibuka oleh ketua LLHPB PWA DK Jakarta Ibu Dra. Ferawati, M.Pd. dihadiri oleh bapak Eko Kusumawan ketua RW 02 Kayu manis, Matraman Jakarta Timu dan ibu Dr. Chandrawati, M.Pd Wakil ketua PWA DKII Jakarta yang memberikan kata pengantar pada kegiatan ini.
Pemberian pelatihan ini diharapkan membawa dampak positif untuk perubahan perilaku menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan, mengurangi sampah dan meningkatkan keterampilan warga dalam budidaya maggot yang bernilai ekonomis tinggi. Pada pelatihan ini dilakukan pretes dan posttes untuk mengukur perubahan nilai pengetahuan peserta yang hasilnyaterjadi peningkatan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan. Acara ditutup dengan pemberian souvenir dan foto bersama dan dilanjutkan kunjungan dan penjelasan di kandang maggot.