Lagu yang berjudul "Kolam Susu" karya Koes Plus merupakan salah satu lagu legendaris dalam sejarah musik Indonesia. Lagu ini masih relevan hingga saat ini. Meskipun liriknya yang sederhana, lagu ini mengandung makna yang mendalam tentang eksistensi manusia dan hubungannya dengan alam. Melalui analisis ekokritisisme, kita dapat memahami bagaimana lagu ini mencerminkan keadaan manusia dalam konteks lingkungan alam. Lirik lagu "Kolam Susu" menciptakan gambaran tentang kehidupan manusia yang serba berkecukupan dan harmonis dengan alam. Metafora "kolam susu" digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sejahtera dan damai, di mana manusia hidup berdampingan dengan alam tanpa merusak nya. Namun, di balik kedamaian tersebut, terdapat pesan yang lebih dalam tentang kerentanan dan keberadaan manusia di alam semesta yang luas.
Sebagaimana menjadi makhluk sosial, manusia sering kali lupa bahwa mereka merupakan salah satu bagian penting dari alam. Lagu "Kolam Susu" mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam dan tidak mengambilnya secara berlebihan. Ketika manusia mulai merusak lingkungan dengan cara eksploitasi yang berlebih, mereka pada akhirnya akan kehilangan "kolam susu" tersebut, yaitu kehidupan yang sejahtera dan harmonis. Selain itu, lagu ini juga menyoroti tema kebersamaan dan persatuan manusia dengan alam. Ketika manusia hidup dalam harmoni dengan alam, mereka dapat saling mendukung dan memperkaya satu sama lain. Namun, ketika mereka mengabaikan hubungan tersebut, mereka akan mengalami kehilangan dan kehampaan, seperti yang disampaikan dalam lirik lagu "Kolam Susu"
Dalam konteks ekokritisisme, lagu "Kolam Susu" mengajak kita untuk merenungkan ulang hubungan kita dengan alam dan bagaimana eksistensi manusia dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Lagu ini memperingatkan kita akan bahaya merusak alam dan mengajak kita untuk kembali menjaga alam yang alami. Secara keseluruhan, "Kolam Susu" bukan hanya sekedar lagu yang enak didengar, tetapi juga menyimpan pesan yang dalam tentang eksistensi manusia dalam alam. Melalui pendekatan ekokritisisme, kita dapat memahami bagaimana lagu ini mencerminkan kompleksitas hubungan manusia dengan alam dan menginspirasi kita untuk menjaga keseimbangan lingkungan sekitar. Lagu ini tetap relevan sebagai pengingat akan pentingnya pelestarian alam demi kelangsungan hidup manusia dan bumi yang kita tinggali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H