Periode kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan perubahan yang cukup signifikan dalam arah politik luar negeri Indonesia. SBY hadir membawa arah baru dengan pendekatan "thousand friends, zero enemies", yang mencerminkan diplomasi inklusif dan netral dalam menjaga hubungan internasional.
Arah politik luar negeri SBY dikenal dengan pendekatan yang mengutamakan diplomasi aktif, berimbang, dan multilateral. SBY berusaha meningkatkan posisi Indonesia sebagai kekuatan diplomatik yang dihormati di dunia internasional.
Selama pemerintahannya, SBY mengutamakan partisipasi aktif dalam forum-forum multilateral seperti PBB, ASEAN dan G20. Fokusnya adalah untuk memperkuat posisi dan identitas Indonesia sebagai aktor global yang berperan penting dalam menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama internasional.
Penekanan pada diplomasi multilateral serta penguatan posisi untuk membangun identitas Indonesia di mata internasional mencerminkan pendekatan yang konstruktivis dalam politik luar negeri SBY ini.
Dimana konstruktivisme berfokus pada bagaimana ide, norma, identitas, dan nilai sosial membentuk kebijakan luar negeri negara, bukan hanya kepentingan material atau kekuatan militer.
Partisipasi Indonesia dalam Forum G20
Salah satu contoh keterlibatan Indonesia di panggung internasional selama pemerintahan SBY adalah dengan berpartisipasi aktif dalam Forum G20. G20 merupakan sebuah forum multilateral yang melibatkan negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Salah satu tujuan utama Indonesia dalam bergabung dengan G20 adalah untuk memperkuat diplomasi ekonomi dan memajukan kepentingan negara-negara berkembang di kancah global. Indonesia berusaha untuk menjadi suara bagi negara-negara berkembang, mendorong kebijakan ekonomi global yang inklusif dan adil.
Indonesia ingin memainkan peran aktif dalam pembentukan kebijakan internasional terkait dengan krisis ekonomi, reformasi sistem keuangan global, pembangunan berkelanjutan, serta isu-isu perubahan iklim yang semakin mendesak.
Indonesia juga melihat partisipasi di G20 sebagai kesempatan untuk meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral dengan negara-negara besar, serta memperkenalkan Indonesia sebagai negara demokratis dan moderat dengan ekonomi yang berkembang pesat.
Dalam hal ini, Indonesia berusaha memperkenalkan diri sebagai pemimpin dalam isu-isu seperti pengentasan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan, dan kerjasama internasional dalam memitigasi dampak krisis global.
Melalui Forum G20, Indonesia berkontribusi dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang. Disini, SBY selalu menekankan bahwa kebijakan ekonomi global tidak boleh hanya menguntungkan negara maju.