Lihat ke Halaman Asli

NABILA

Mahasiswa

Kepadatan Penumpang KRL di Jalur Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang

Diperbarui: 7 Januari 2024   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar dari Nabila

Tangerang Selatan - Kepadatan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Jalur Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang menjadi perhatian utama, terutama di tengah pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas harian yang semakin tinggi.

Dalam pertumbuhan penduduk yang tinggi, mobilitas menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Di banyak kota besar, transportasi publik adalah tulang punggung sistem mobilitas. Salah satu contohnya adalah Kereta Rel Listrik (KRL) di kawasan metropolitan. Namun, kepadatan penumpang yang tinggi di KRL telah menjadi masalah utama bagi pengguna.

Kebutuhan akan sistem transportasi yang efisien, dan KRL menjadi solusi yang populer untuk mobilitas harian. Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, kepadatan penduduk di kawasan metropolitan terus meningkat, menyebabkan peningkatan kepadatan penumpang di transportasi umum, terutama KRL di jalur commuter line Rangkasbitung-Tanah Abang .

Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah jam sibuk. Pada jam-jam tertentu, terutama saat jam pagi, kepadatan di dalam kereta mencapai puncaknya. Hal ini tidak hanya menyebabkan ketidak nyamanan bagi penumpang, tetapi juga menimbulkan risiko keselamatan.

"Kondisi memang padat, karena pagi itu memang hampir semua penumpang berangkat di jam yang sama, mulai jam 06.00 sampai jam 09.00 pagi karena kepentingannya dan jamnya sama mengakibatkan padatnya dikereta," Ucap Hendar, Pengawas Stasiun Pondok Ranji saat diwawancarai di Stasiun Pondok Ranji Kamis (21/12).

"Pagi-pagi itu emang sangat padat apalagi saya penumpang krl itu pasti kepadatan orang-orang berangkat kerja sampai terdesak-desak apalagi arah rangkasbitung-tanah abang," Ucap Aditya, Penumpang KRL di jalur commuter line Rangkasbitung-Tanah Abang saat diwawancarai di Stasiun Rawa Buntu Selasa (19/12).

Beberapa faktor utama yang menyebabkan kepadatan penumpang di KRL commuter line Rangkasbitung-Tanah Abang telah diidentifikasi. Pertama, pertumbuhan penduduk yang cepat di kawasan metropolitan telah meningkatkan jumlah pengguna KRL. Kedua, Kepentingan masyarakat dan jam yang sama mengakibatkan padatnya pengguna KRL.

Dampak kepadatan penumpang yang signifikan tidak hanya dirasakan oleh para penumpang sendiri, tetapi juga menciptakan tantangan bagi pengelola KRL dan pihak terkait. Masalah utama melibatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi layanan. Para penumpang sering merasa sesak, sulit untuk bergerak, dan harus berdesak-desakan untuk mendapatkan tempat duduk atau berdiri.

Selain ketidaknyamanan bagi penumpang, hal ini juga mengarah pada keterlambatan dalam jadwal perjalanan. Situasi ini juga dapat menyebabkan ketegangan dan konflik di antara penumpang, meningkatkan risiko keamanan dan kenyamanan.

"Solusinya yang pertama ya dibagi masuk kerjanya jangan jam pagi semua ada yang siang atau yang kedua keretanya ditambah jamnya tapi untuk saat ini belum bisa," Ucap Hendar, Pengawas Stasiun Pondok Ranji.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline