Gadget atau Handphone adalah hasil perkembangan teknologi informasi yang saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan primer di masyarakat perkotaan. Keadaan pandemi saat ini juga mengharuskan setiap orang mampu menguasai benda pipih tersebut. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan, menyelesaikan tugas sekolah atau sebagai sarana hiburan yang meliputi media sosial, game online dan belanja online.
Pengguna gadget bukan hanya berasal dari kalangan orang dewasa dan remaja saja, berdasarkan hasil survey Puslitbang Aptika IKP Kominfo di tahun 2018, sebesar 65,34% anak-anak di Indonesia pada usia rentang 9-19 tahun sudah kecanduan gadget. Bahkan tidak jarang, sebagian orang tua memberikan mainan kepada anaknya yang masih bayi berupa gadget.
Seharusnya di usia tersebut mereka harus dikenalkan dengan lingkungan sekitar, seperti bermain dengan teman sebayanya untuk memperoleh tumbuh kembang yang baik di masa pertumbuhan anak. Fenomena ini menjadi pusat perhatian para pakar kesehatan. Karena dibalik kecanggihannya, gadget juga memiliki efek negatif yang berbahaya bagi anak-anak.
Dilansir dari blog pribadi Psikolog anak, Ibu Maryana, M.Psi. menyebutkan bahwa pola fikir beginilah yang salah "gadget memang bermanfaat untuk anak, tapi tidak boleh berlebihan, harus ada aturan dan jangan sampai screen addict".
Beberapa efek negatif gadget pada kesehatan fisik dan mental anak yaitu sebagai berikut:
Kesehatan Fisik
Meningkatkan resiko gangguan mata
Mengalami kurang tidur dan kurang fokus dalam melakukan sesuatu
Gangguan keterlambatan bicara pada anak yang usianya lebih kecil
Peningkatan berat badan karena kurang gerak