Lihat ke Halaman Asli

Memeluk Pertiwi dalam Doa

Diperbarui: 10 Agustus 2024   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Prosais

Memeluk Pertiwi Dalam Doa

Oleh: Cut Nisaul Rafiqa

Duhai pertiwiku yang penuh dengan perjuangan. Bagaimana hari ini masih tersenyum dengan gairahnya. Saat tubuhmu ada bahagian yang terluka. Saat tubuhmu sakit, menggigil dan tak berdaya. Namun bahagian mu yang lain siap menyembuhkan luka mu. Duhai pertiwiku yang penuh dengan cobaan. Jangan menangis terlalu dalam, sebab akan menyakiti jiwa-jiwa yang mencintaimu. Bersabarlah saat orang-orang mencintaimu lalai dengan fatamorgana isimu yang penuh dengan nirwana.

Duhai pertiwiku, banyak serangan dari luar yang menghantam mu, baik dari jalur politik atau jalur lain. Namun ingatlah wahai pertiwiku jangan sampai hancur belah melebur tanpa henti. Duhai pertiwiku sungguh kuat engkau berdiri dengan kokoh. Dikelilingi oleh wajah-wajah pendusta, dikelilingi oleh wajah-wajah yang tidak berdaya, dikelilingi oleh wajah-wajah yang penuh taat. Pertiwiku izinkan kami yang tulus mencintaimu selalu memelukmu dalam doa. Walau dukungan kami tidak memakai senjata mematikan. Namun senjata doa jauh lebih kuat dari mana pun. 

Duhai Pertiwiku yang cantik nan jelita. Sungguh banyak orang ingin meminangmu. Menjadi tambak hati bagimu. Ingat Pertiwiku lihatlah dengan baik-baik. Jangan mudah tertipu oleh rayuan semata. Lihatlah bagaimana perjuangan-perjuangan orang-orang kuat terdahulu. Rela syahid demi engkau tetap kokoh. Rela syahid demi engkau tidak diperbudak lagi dan menjadi engkau merdeka. Tanpa ada jajahan lagi. 

Nama mu yang harum, semerbak bunga melati. Termasyhur hingga dunia. Doa-doa orang sholeh selalu memelukmu. Agar engkau sehat selalu dan bahagia. Wahai pertiwiku jangan pernah menyerah tetaplah kuat selalu. Sungguh fisikmu yang berbagai macam variasi menciptakan keindahan dan kasih sayang serta cinta yang tak terkalahkan. Bersatulah wahai pertiwiku dengan seluruh kekurangan dan kelebihanmu yang tiada duanya. Jadikan hati engkau pertiwi secantik namamu "INDONESIA". Yang menjaga selalu martabatmu berlambang merah putih. Bahagia selalu duhai pertiwi, engkau dikelilingi oleh orang-orang yang memelukmu lewat bermacam-macam doa, namun satu tujuan agar engkau selalu sehat dan bahagia. 

Aceh, 10 Agustus 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline