Meramu Rindu Di Kota Dingin
Oleh Cut Nisaul Rafiqa
Malam ini yang buta kelam
Meramu rindu di kota dingin
Hawa dingin menusuk kulit
Memupuk rindu yang semakin mencekram
Desir-desir halus bersenandung
Meramu dalam barisan
Malam yang penuh dingin
Di Kota takengon
Menjadi saksi bisu gulana
Merebah di jiwa ini
Jemari menggigil menghantam dalam kebisuan
Sekilas hampa-hampa itu
Melebur dengan damai
Takengon, 19 Juni 2024