Karya : Cut Rizka Safrianti
Kusalut dengan para penyair di sini
Yang menguntai kata tanpa peduli dengan ronta bumi
Saat terjamah oleh ilusi yang kian memberangus sepi
Hingga memaksa malam untuk menepi
Aku salut dengan titah tangan pada bait sajak
Yang tak berhenti menari mengajak
Tatkala rimbun bambu ditebang dianggap tak bijak
Karena menghalangi jalan untuk berpijak
Aku masih menata atma kala bicara
Sedang gersang menghembus bara dalam tiupan anila
Menghantar akara murka dari lengan yang kautebas
Mengiring tandus dalam setiap cela yang luruh bersama rabas
Aku masih mengais jejakmu dari setapak yang hilang
Tertelan ganasnya marcapada yang menjulang
Meninggalkan pias remang yang mengerang
Menahan perih perjuangan merejah membangkang
Kita masih sebait doa yang tak kunjung usai
Tentang malam yang melerai
Sebelum hayat lenyap memuai
Menyisakan salut pada gelap yang melandai
Banda Aceh, 22 Juli 2021
Pukul 00.01
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H