Lihat ke Halaman Asli

AS-Rusia 2-2, India Bangkit Kembali di Olimpiade Catur 2016

Diperbarui: 11 September 2016   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pertarungan antara unggulan pertama Rusia dan unggulan kedua Amerika Serikat di Olimpiade Catur 2016 mengundang perhatian penggemar catur di seluruh dunia. Meskipun banyak pertandingan menarik lainnya yang digelar dalam waktu bersamaan namun fokus utama lensa kamera tetap diarahkan kepada duel antara dua favorit juara ini. Pertandingannya sendiri memang berlangsung menarik seperti yang dijanjikan

Partai Nakamura- Kramnik di meja dua menjadi partai pertama yang berakhir. Naka terlihat kaget  dengan langkah Kramnik 16 ... Qg5. Namun meskipun sudah berpikir selama 45 menit, pecatur kelahiran Jepang ini tidak berhasil mendapatkan sesuatu dari hasil perenungan panjangnya. Kramnik  tidak punya masalah sama sekali dengan Hitam.  Setelah pertukaran semua perwira dengan hanya menyisakan satu Benteng dan masing-masing tiga bidak di atas papan, posisi sudah remis mati.

Pada papan empat, Ray Robson dikunjungi oleh musuh abadinya: masalah waktu. Meskipun Grischuk juga dikenal sebagai pecandu krisis waktu, namun kali ini ia mampu menanganinya dengan baik. Variasi Berlin dengan Re1 dalam pandangan sebagian besar pengamat adalah remis. Tetapi entah dengan cara bagaimana pecatur Rusia ini berhasil mendapatkan petak e4 yang kuat untuk ditempati Kudanya. Putih seharusnya mendahului  menempatkan Menterinya di petak e5 sebelum Kuda Grischuk menduduki petak ideal itu namun Robson luput melihatnya.

Ketika terjadi pertukaran dua perwira terakhir, Hitam mendapat bidak bebas yang kuat. Saat bidak itu di dorong, Robson kehilangan satu tempo untuk bertahan dan kalah.

Karjakin menekan keras Caruana sejak awal melalui pembukaan Inggris yang dipersiapkan dengan baik. Namun pertahanan pecatur papan satu Amerika itu sangat kuat. Ia membela serangan di sayap Rajanya dengan langkah keren... Kh8!  dan ... Rg8! membuat  Karjakin tidak mampu mendobraknya. Permainan babak akhir hanya menghasilkan remis. Rusia unggul 2-1.

Wesley So menjadi pahlawan bagi tim AS. Dia berhasil memadamkan api perlawanan dari Nepomniachtchi yang sudah kelelahan dengan tujuh kemenangan beruntunnya. Penempatan bidak yang superior dan susunannya yang terjaga rapi memungkinkan Wesley untuk mempreteli bidak lawan satu persatu yang dimulai dengan bidak a4.

Keunggulan Wesley secara bertahap semakin kuat. Ketika memasuki permainan babak akhir Menteri, Wesley sudah unggul empat bidak. Tidak lagi ada alasan bagi lawannya untuk tidak menyerah. Skor akhir 2-2 menjadi hasil yang pantas untuk kedua tim.

Di babak kesembilan AS akan ditantang oleh Norwegia yang berhasil merangkak ke posisi enam.  Akhirnya Magnus Carlsen naik pentas juga di panggung utama, setelah cukup lama menjadi pemain figuran. Juara dunia ini akan kembali mendapat sorotan. Masalahnya, lawannya kali ini adalah tim yang paling ditakuti di Olimpiade.

Baiklah, di Tromso dua tahun lalu, Carlsen mengalahkan Caruana dengan Hitam. Tetapi pecatur nomor satu AS itu sekarang masih tetap pegang Putih. Apa masih semudah itu untuk mengalahkannya?

Posisi Carlsen sendiri mirip dengan Caruana saat memperkuat tim Italia, rekan-rekan Carlsen di tim putra Norwegia tidaklah setangguh papan dua, tiga dan empat AS. Itulah sebabnya bintang Carlsen tidak terlalu bersinar di Olimpiade ini. Dia membutuhkan rekan yang sepadan agar mampu bersaing merebut medali emas.

Sekarang saatnya untuk meramal. Pairing nama memang belum keluar. Tetapi prakiraan susunan pemain mestinya tidak jauh dari:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline