Lihat ke Halaman Asli

Utut Adianto, Julio Granda Zuniga dan Susanto Megaranto

Diperbarui: 30 Mei 2016   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: alchetron.com

Alkisah suatu waktu, 20 tahun lalu, pada babak ke- 3  turnamen Donner Memorial 1996 yang berlangsung di Amsterdam, pecatur terbaik Indonesia GM Utut Adianto (2605) bertemu dengan  Julio Granda Zuniga (2610) pecatur nomor satu Peru.

Saat itu Utut mengatakan bahwa malam harinya dia tidak perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi  Julio karena pecatur Peru itu selalu tampil "orisinal" dan lain dari yang lain. Utut benar. Julio memang tampil beda.  

Partai mereka berlangsung seru, jauh dari teori baku. Mereka menemukan langkah-langkah kuat di atas papan setelah melalui  proses berfikir yang lama. Berkat langkah-langkah manuver yang cermat, Utut akhirnya berhasil melumat Julio dilangkah ke 38. Meskipun kalah, diakhir turnamen Julio  berhasil menduduki tempat pertama bersama Ivanchuck sementara Utut harus puas berada  di posisi 10.

Dua puluh tahun kemudian, Julio masih terus bermain catur dan berprestasi sementara Utut Adianto sudah menjadi senator untuk yang kedua kalinya di Senayan.

Siapa Julio?

Julio Ernesto Granda Zuniga lahir di Camaná, Peru tanggal 25 Februari 1967. Dia adalah juara nasional Peru lima kali. Sebagai pecatur nomor satu di negaranya, Julio telah mewakili Peru bermain di Olimpiade sebanyak sebelas kali.  Pada tahun 1986, di turnamen Capablanca Memorial yang berlangsung  di Kuba, Julio menjadi pemain Peru pertama yang meraih gelar grandmaster.

Baru-baru ini, GM Julio Granda Zuniga menarik perhatian banyak  penikmat catur karena torehan prestasinya yang mengagumkan. Tampil di turnamen catur terbuka Internacional de Llucmajor yang digelar dari 8-15 Mei 2016 di Club Nautico de Llucmajor, Mallorca, Spanyol, Julio berhasil meraih gelar  juara dengan raihan 8½ poin dari 9 babak. Unggul 1½ poin penuh dari posisi runner up.

Padahal turnamen itu sangat kuat karena diikuti tak kurang dari 25 GM dan 25 Master Internasional. Dengan hanya sekali bermain remis dan delapan kali menang membawa elo rating Julio merangkak naik menjadi 2699 hanya kurang seupil dari elo rating mistis 2700!  Padahal usia Julio tidak lagi muda, sudah 49 tahun.

Menarik untuk  diketahui,  tahun 2008 elo rating Granda masih berada di bawah 2600 dan sampai tahun 2013, dia masih  berkutat di kisaran 2650. Sekarang dia sedang berusaha membuat sejarah, menjadi GM Peru pertama yang mencapai elo rating 2700!

Apa rahasianya? Dalam sebuah wawancara, Julio yang dijuluki Mr. Kontinental karena berkali-kali menjuarai turnamen Kontinental ini  mengatakan bahwa tidak ada rahasia: dia hanya terus belajar dan mempersiapkan diri dengan teratur. Tetapi menurut sumber yang dekat dengan Julio, GM ini berolah raga hampir setiap hari, dari mulai jogging, sepak bola dan tenis yang membuatnya selalu terlihat bugar.

Kita kembali ke Indonesia. Susanto Megaranto baru saja tampil sebagai juara Kajati Jatim Cup II  yang berlangsung di Surabaya. Ini memang bukan berita baru.  Untuk ukuran catur Indonesia, Susanto sudah tidak lagi tertandingi. Pecatur yang lahir di Indramayu 8 Oktober 1987 ini juga sudah empat kali menyandang gelar juara nasional Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline