Lihat ke Halaman Asli

Jangan Bermain Api dengan Magnus Carlsen

Diperbarui: 24 April 2016   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="1"][/caption]Partai-partai Magnus Carlsen baru enak ditonton jika lawannya mau sedikit menampilkan sesuatu yang berbeda. Tidak terpaku kepada teori yang sudah baku.

Sudah terlalu sering kita melihat lawan-lawan Carlsen di tingkat atas yang sangat khatam pembukaan, babak tengah dan babak akhir.

Dalam menghadapi Carlsen strategi mereka sederhana. Lakukan pertukaran perwira secepat mungkin. Tahan dia di babak akhir dan partai dipastikan akan berakhir remis.

Carlsen juga bukan pecatur bodoh yang mau memaksakan kemenangan kalau posisi di atas papan memang sudah remis mati. Memeras air dari batu cuma bisa berhasil bila lawan berada satu tingkat di bawahnya.

Pada babak ke 3 Norway Chess 2016, Carlsen bertemu dengan pendatang baru GM Nils Grandelius yang lolos dari babak kualifikasi. Dia sebelumnya menyingkirkan pecatur tuan rumah Jon Hammer dan Hou Yifan untuk bisa masuk ke babak utama.

Ini turnamen elit pertama yang pernah diikutin Nils yang membuat Swedia bangga sehingga partainya dengan juara dunia itu disiarkan langsung oleh TV Swedia.

Nils adalah pecatur yang senang bereksperimen. Dia memunculkan Sicilia Nimzowitsch yang sudah jarang terlihat di partai-partai tingkat atas.

Tetapi ketika langkah 7... f6 muncul setelah 30 menit berpikir, percikan api mulai menyala. Carlsen melumatnya dengan Korban Kuda yang memikat.

Kemenangan ini membuat Carlsen memimpin di depan dengan poin 3 dari empat babak.

Bagaimana cara Carlsen membakar anak muda Swedia ini? Berikut adalah analisis dari berbagai sumber. Silahkan ambil papan catur dan mulailah langkah-langkahnya dari awal.

Sicilia Nimzowitsch B29
GM Magnus Carlsen (2851)
Hitam: GM Nils Grandelius (2649)
Norway Chess 2016 | Round 3.3 | 21 Apr 2016 | 1-0

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline