Lihat ke Halaman Asli

Gitaris Indonesia dan Donatur Pulsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13924377771835818745

Berbuat baik tanpa pamrih kepada orang yang membutuhkan mungkin bagi sebagian orang bukan hal yang sulit. Banyak orang seperti ini di Indonesia.

Mereka tidak ter-ekspose karena memang tidak butuh publikasi. Mereka melakukannya dengan ikhlas. Seseorang tanpa pamrih akan berbelas kasih kepada semua makhluk tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan.

Berbeda dengan  47 Gitaris Indonesia yang menggelar konser penggalangan dana bertajukKonser Amal dari Gitaris untuk Indonesia di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (12/2) malam. Mereka memang harus mengekspos beritanya untuk menarik minat penonton datang.

Tidak ada harga tiket masuk yang dikenakan bagi  yang ingin menikmati aksi mereka. Cukup menyumbangkan uang berapapun yang diberikan. Tersedia kotak-kotak untuk menyumbang. Sebagai balasannya, mereka memberikan pertunjukan gitar kelas master.

Konser yang digagas oleh Baron dan gitaris Gigi  Dewa Budjana dan melibatkan 47 Gitaris generasi lama maupun baru ini berhasil mengumpulkan uang sebesarlebih dari Rp 1.700.000.000,-

Dana yang terkumpul ini, nantinya akan dibagikan untuk membantu korban bencana alam yang melanda sebagian kawasan di Indonesia, seperti di Manado, Sinabung, Jakarta, dan kota-kota lainnya lewat Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

Dalam aksinya, ke-47 gitaris  dibagi menjadi 13 kelompok. Mereka berkolaborasi menghasilkan sajian musik yang memukau. Tak hanya gitaris, sejumlah drummer dan bassis pun turut berpartisipasi meramaikan konser ini.

Irfan (Samson), Rama (D Masiv), Diat, Marcell (Ada Band), Rindra (Musikima), Konde (Samson) tampil sebagai pembuka acara.  Mereka membawakan lagu Pelangi dari Boomerang.

Dilanjutkan dengan kelompok kedua kolaborasi  Eross (Sheila On 7, Taras (T.R.IA.D), Kin, Denny Chasmala, Didit, membawakan lagu berjudul One Love dari  Bob Marley.

Di sekuen ketiga,alunan gitar harpa Iwan Hasan yang membawakan lagu Indonesia Pusaka gubahan komposer Ismail Marzuki,  berhasil memukau penonton.  Iwan tampil bersama anak-anaknya, Jessica (vokal) dan Daryl (gitar).

Selanjutnya, gitaris-gitaris lain pun berkolaborasi  menghibur penonton yang memenuhi Bentara Budaya Jakarta. Sejumlah gitaris seperti Yopie Item, Ireng Maulana Mus Mudjiono, Jubing Kristianto, Tohpati, Gugun, Piyu dan lain-lain, tampil memberikan yang terbaik dari kemampuan mereka.

13924378631881638144

Ian Antono dan Totok Tewel yang tampil mengenakan topeng, dibantu oleh Rere sebagai drummer hadir sebagai kelompok penutup. Di akhir acara, semua pendukung acara pun naik ke atas panggung sambil menyanyikan Rumah Kita.

Para gitaris memang suka berkumpul. Atau paling tidak mereka saling terhubung lewat alat komunikasi dan media sosial. Dari sanalah  tercetus gagasan untuk menggalang dana bantuan bagi para korban bencana yang terjadi di berbagai wilayah di negeri ini.

Bukan hanya para gitaris yang tersentuh oleh banyaknya bencana di Indonesia saat ini. Banyak masyarakat biasa lainnya yang tak kalah trenyuh hatinya menyaksikan penderitaan  mereka yang mengalami  musibah ini. Sebut misalnya bencana terbaru meletusnya Gunung  Kelud di Jawa Timur.

Mereka  termasuk saya,  juga  tergerak hatinya untuk ikut  menyumbang. Tentu secara nilai nominal  tidak banyak  namun setidaknya dengan berpartisipasi, rasa “galau” di hati bisa sedikit terobati.

Pilihan  Gitaris untuk   bekerja sama dengan  Yayasan Dana Kemanusian Kompas tentu bukan tanpa alasan. Yayasan ini sangat kredibel dan sudah banyak melakukan pekerjaan kemanusiaan. Lantas bagaimanakah dengan orang seperti saya dan rakyat kebanyakan yang ingin ikut menyumbang tetapi tidak mempunyai wadah seperti para Gitaris  itu?

Saya mengusulkan sumbangan berupa  pulsa telepon. Sangat mudah mentransfer pulsa saat ini melalui telepon genggam. Masyarakat dapat menyumbang  pulsa 5,10,20,50  dan 100 ribu. Yang dibutuhkan adalah  semacam wadah penerima untuk menampung  kiriman pulsa ini seperti Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas atau Yayasan lain misalnya yang bisa dipercaya masyarakat.

Setelah sejumlah pulsa berhasil dikumpulkan, pulsa ini dapat  ditukarkan dengan uang kepada perusahaan operator telekomunikasi seluler seperti: Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Smartfren dan lain-lain. Selanjutnya uang tersebut dapat dipergunakan untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah ini.

Saya tidak tahu teknisnya, namun bila ini bisa dilakukan, saya kira jumlah donatur  pulsa jumlahnya akan membludak. “Mama” dan “Papa”  di kantor polisi saja bisa menampung pulsa. Saya yakin yayasan inipun pasti bisa.

Dengan demikian para donatur pulsapun akan dapat tersenyum bahagia, sebahagia para Gitaris Indonesia yang baik hati itu karena  telah bisa berpartisipas memberikan bantuan kemanusiaan.

Photo: Tribunews

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline