Lihat ke Halaman Asli

Cut Aida Rusyiyah

Psikolog dan Penulis

Working Mom's Burnout is Real!

Diperbarui: 15 Mei 2023   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.freepik.com/

Banyak perempuan yang menjalankan dua peran sekaligus sebagai ibu dan pekerja. Mereka bekerja keras untuk memastikan keluarga mereka mendapat yang terbaik, namun seringkali ini bisa mengakibatkan kelelahan emosional yang disebut dengan "burn out". Kondisi ini disebut sebagai working mom burn out dan dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik ibu yang bekerja.

Working mom burn out adalah kondisi di mana seorang ibu yang bekerja mengalami kelelahan emosional dan fisik akibat dari tuntutan ganda yang dialami dan tekanan yang terus menerus. Ibu yang bekerja memiliki tuntutan untuk memenuhi kewajiban di tempat kerja dan sekaligus memenuhi tuntutan sebagai ibu yang harus memberikan perhatian kepada anak dan keluarga.

Working mom burn out seringkali disebabkan oleh stres akibat tuntutan ganda tersebut. Ibu yang bekerja mungkin merasa tidak mampu membagi waktu secara efektif antara pekerjaan dan keluarga. Mereka mungkin merasa bersalah ketika harus bekerja dan meninggalkan anak di rumah, namun juga merasa bersalah ketika harus meninggalkan pekerjaan untuk mengurus keluarga.

Akibatnya, ibu yang bekerja bisa mengalami kelelahan emosional dan fisik. Mereka bisa merasa lelah secara fisik, stres, mudah marah, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai, kehilangan motivasi, putus asa, perasaan sedih yang tidak dapat dijelaskan, bahkan mengalami gejala depresi.

Kondisi ini sangat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental perempuan, serta kualitas hubungan dengan keluarga dan rekan kerja. Working mom burnout juga dapat memengaruhi kinerja kerja, meningkatkan tingkat absen, dan dapat memicu perasaan kurang percaya diri dalam bekerja.

Untuk mengatasi working mom burn out, ibu yang bekerja harus memprioritaskan kesehatan mental dan fisik mereka. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Membuat jadwal yang terorganisir dan realistis, serta mengatur prioritas. Jangan terlalu menuntut diri sendiri untuk melakukan segala sesuatu sekaligus.
  2. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.
  3. Menentukan batas-batas yang jelas antara waktu bekerja dan waktu bersama keluarga.
  4. Mengambil waktu untuk diri sendiri dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
  5. Mencari dukungan dari teman, rekan kerja dan keluarga. Berkomunikasi dengan pasangan dan keluarga mengenai tugas dan tanggung jawab keluarga yang dapat dibagi.
  6. Upayakan untuk memiliki dan melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti melakukan hobby.
  7. Menjaga kesehatan fisik dengan makan makanan sehat, berolahraga, latihan relaksasi dan tidur yang cukup untuk menghilangkan stres
  8. Mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Jika dibiarkan terus-menerus, working mom burnout dapat menyebabkan dampak yang jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting bagi perempuan yang menjadi ibu dan bekerja untuk mengenali tanda-tanda awal kelelahan fisik dan emosional, dan mencari bantuan untuk mengatasi masalah tersebut.

Jadi, sebagai perempuan yang menjadi ibu dan bekerja, sangat penting untuk mengakui adanya working mom burnout sebagai masalah serius dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan, karena tidak ada yang salah dalam meminta bantuan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline